Sayangilah Anak Yatim |
Menjadi orang-orang yang beruntung tentu saja harus bisa
melakukan perbuatan yang senantiasa di ridhoi Allah SWT. Banyak perbuatan baik
yang dapat kita lakukan, salah satunya ialah menyantuni anak-anak yatim dan
mengasihi para fakir miskin. Hikmah dan manfaat yang akan kita dapatkan dari
perbuatan ini sungguh luar biasa. Selain itu, menyantuni anak-anak yatim dan mengasihi
fakir miskin merupakan perintah Allah SWT.
Artinya :
“Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang Ibu-Bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri” (Q.S. An-Nisa’ : 36)
Jangan pernah sekali-kali mempunyai pikiran apabila kita
memberikan sebagian harta kita kepada anak-anak yatim dan fakir miskin dapat
membuat kita menjadi miskin, tetapi justru itu akan menambah keberkahan harta
yang kita miliki, karena sesungguhnya Allah pasti akan membalas segala
perbuatan kita walaupun itu hanya seberat biji dzarrah.
Artinya :
“Siapa saja yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun niscaya ia akan melihat (balasan)nya”
(Q.S. Al-Zalzalah : 7 )
Menyantuni anak-anak yatim dan mengasihi fakir miskin
juga merupakan wujud dari infaq dan sedekah. Seperti halnya infaq dan sedekah,
berbuat baik kepada anak-anak yatim dan fakir miskin tidak harus berupa materi,
bisa berupa apa saja sesuai dengan kadar kemampua kita, yang terpenting adalah
dari niat kita untuk berbuat baik dan membantu meringankan beban mereka.
“Hendaklah orang yang
mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizqinya
hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak
memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang diberikan
kepadanya” (Q.S. At-Tholaq : 7 )
Manfaat dan keberkahan yang akan kita dapatkan apabila
kita selalu berbuat baik terutama kepada anak-anak yatim dan fakir miskin itu sangatlah
banyak, adapun beberapa manfaat yang akan kita dapatkan yakni, antara lain :
1.
Membawa kepada kebahagiaan dunia dan
akhirat
Semua umat manusia
pasti menginginkan kebahagiaan. Bagi setiap muslim yang bertaqwa, pastinya akan
segera berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan kebahagiaan itu. Menyantuni
anak-anak yatim dan mengasihi fakir miskin akan mempermudah kita dalam
mendapatkan kebahagiaan itu di dunia dan di akhirat. Kebahagiaan yang akan kita
dapatkan didunia ialah merasa tenang, tentram dan bahagia karena dapat membuat
orang-orang yang kekurangan menjadi tercukupi. Dalam pandangan masyarakat,
apabila kita selalu dan senang berbuat baik kepada anak-anak yatim dan fakir
miskin, pastinya masyarakat akan senang kepada kita karena itu merupakan
perbuatan mulia yang akan membuat hidup kita menjadi tentram dan bahagia dan
hubungan kita dengan masyarakatpun juga akan terjalin dengan baik.
Selain kebahagiaan
didunia, orang-orang yang menyantuni anak-anak yatim dan fakir miskin akan
mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak yakin dapat bersanding dengan
Rosulullah SAW, seperti dalam kutipan hadis berikut.
“Aku dan orang-orang
yang menyantuni anak-anak yatim disurga nanti kelak seperti dua jari ini” (H.R.
abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad)
Dalam hadis diatas,
diibaratkan Nabi dan orang-orang yang menyantuni anak-anak yatim dan fakir
miskin seperti dua jari yang selalu bersama-sama, begitu dekatnya dengan
rosulullah SAW.
Selain hadis diatas,
ada hadis lain yang menyatakan bahwa orang yang gemar dalam menyantuni
anak-anak yatim dan fakir miskin akan masuk kedalam surga.
“Barang siapa yang
mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orangtua yang muslim, dalam
makan dan minumnya, sehingga mncukupinya maka ia pasti akan masuk surga” ( H.R.
Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy).
2.
Mempertebal Keimanan dan Ketaqwaan
Orang yang berbuat baik
kepada anak-anak yatim dan fakir miskin, menandakan bahwa orang tersebut
memiliki keimanan dan ketaqwaan yang sangat kuat. Orang-orang yang beriman dan
bertaqwa pasti akan selalu berusaha untuk mematuhi perintah Allah SWT untuk selalu
berbuat baik, terutama kepada anak-anak yatim dan para fakir miskin. Seperti
Firman Allah SWT.
“Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnaya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang
menafkahkan sebagian hartanya, baik diwaktu lapang maupun sempit dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S. Ali-Imron : 133-134 )
Dari ayat diatas, kita
dapat mengetahui bahwa Allah memerintahkan kita untuk menafkahkan sebagian
harta kita terutama kepada anak-anak yatim dan para fakir miskin baik dalam
keadaan lapang maupun sempit. Maka karena itulah, keimana dan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT semakin tebal dan bertambah kuat.
3.
Menumbuhkan Jiwa Kedermawanan
Manfaat
lain dari menyantuni anak-anak yatim dan mengasihi para fakir miskin adalah
dapat menumbuhkan jiwa kedermawanan. Kita sebagai umat islam, diperintahkan
untuk mempunyai jiwa dermawan, karena dengan sikap inilah hubungan kita kepada
orang lain akan semakin baik, terutama hubungannya antara kita dengan anak-anak
yatim dan para fakir miskin. Dengan hal ini, Allah SWT pasti akan memberikan
kita pahala dan kenikmatan yang sangat luas.
Allah
SWT melarang kita untuk mempunyai sifat kikir terhadap orang-orang yang lemah,
apalagi sampai menindas mereka. Sifat kikir dapat membinasakan diri sendiri,
sebagaimana sabda Rosululullah SAW.
“Jauhilah
sifat kikir, sesungguhnya yang memninasakan umat sebelum kamu adalah sifat
kikir: ia (sifat kikir) akan menyuruh mereka bersifat kikir maka mereka kikir,
dan menyuruh mereka memutuskan silaturahim maka mereka memutuskan silaturahm,
serta mnyuruh mereka berbuat fasik maka mereka berbuat fasik” (H.R. Abu daud)
Sungguh
merugi orang-orang yang kikir karena ia pasti akan mendapatkan kesukaran dalam
hidupnya.
Allah
SWT berfirman :
“Dan
adapun orang-orang bakhil (kikir) dan merasa dirinya cukup serta mendustakan
pahala yang terbaik maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” (Q.S Al-Lail :
8-11)
4.
Meningkatkan Syukur dan Ikhlas dalam
Diri
Menyantuni anak-anak
yatim dan mengasihi para fakir miskin merupakan bentuk dari kedermawanan,
sehingga orang yang selalu bersikap dermawan itu, rasa syukur dan ikhlas dalam
dirinya akan semakin meningkat dan akan semakin percaya bahawa berbuat baik
kepada anak-anak yatim dan para fakir miskin dapat memberikan kualitas bagi
hidup mereka.
Dengan beramal baik dan
bersedekah kepada anak-anak yatim dan fakir miskin harta kita akan semkin
bertambah. Seperti firman Allah SWT.
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Q.S Al-Baqoroh : 261)
Orang-orang yang
memiliki sifat ikhlas, hidupnya selalu akan merasa bahagia dan selalu bersyukur
kepada Allah.
Allah SWT berfirman :
Katakanlah : “Sesungguhnya
aku diperintahkan untuk menyembah Allah (beribadah) dengan ikhlas/memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama” (Q.S. Az-Zumar : 11)
5.
Sumber Cinta dari Allah dan Cinta dari
Sesama Manusia
Sebagai makhluk Allah
yang beriman dan bertaqwa, kita harus memiliki rasa cinta dan kasih sayang.
Jika kita berharap Allah mencintai kita, kita harus bisa mencintai sesama
terlebih dahulu. Pada dasarnya orang-orang yang berbuat baik kepada sesamanya
akan mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
Katakanlah : "jika kamu
benar-benar mencinta Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Ali-Imron : 31)
6.
Menjadikan Harta Lebih Berkah dan
Berlipat-lipat
Menyantuni anak-anak
yatim dan mengasihi para fakir miskin merupakan wujud dari sedekah, manfaat
dari sedekah adalah dapat menjadikan harat kita lebih berkah dan semakin bertambah.
Keberkahan harta
seseorang dapat membuat hidupnya menjadi tenang, tentram dan bahagia. Dengan
keberkahan tersebut, pemiliknya akan bertambah rajin beribadah kepada Allah
SWT, sebaliknya orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah, maka
akan membuat hartanya menjadi tidak berkah dan akan membuat pemiliknya jauh
dari Allah dan akan membuat hidupnya resah, gelisah.
Kita tidak perlu
khawatir menjadi miskin jika harta kita disedekahkan kepada anak-anak yatim dan
para fakir miskin, karena hal itu pasti akan membawa keberkahan bukan malah membawa
kemelaratan.
Dari Annas R.a : “Nabi
Muhammad SAW bersabda : “Pintu rizqi akan terbuka sampai ‘Arsy. Allah
menurunkan kepada Hamban-Nya bagian rizqi mereka sesuai dengan banyaknya
shodaqoh mereka. Barangsiapa yang sedikit mengeluarkan shodaqoh, maka Allah
akan memberinya sedikit rizqi, dan barang siapa yang banyak mengeluarkan
shodaqoh, maka Allah akan memberinya rizqi yang banyak” (H.R. Dailami)
7.
Mendapat Naungan dan Pertolongan dari
Allah SWT
Kelak pada hari kiamat,
semua orang akan merasa bibgung, resah, gelisah dan ketakutan terhadap keadaan
saat itu, gunung-gunung seperti kapas yang berhamburan, dan masusia berhamburan
tak karuan. Pada hari itu, hanya orang-orang tertentu saja yang akan mendapat
naungan dari Allah SWT. Dan salah satu orang-orang yang mendapat naungan dari
Allah SWT adalah orang-orang yang gemar bersedekah dengan hati yang tulus dan
ikhlas. Hal ini sebagaimana sabda Rosulullah SAW.
“Ada tujuh golongan
yang kelak akan mendapat naungan dari Allah pada hari tidak ada naungan selain
naungan-Nya. Salah satunya adalah seorang pemuda yang bersedekah dengan tangan
kanannya hingga tangan kirinya tidak megetahui apa yang disedekahka oleh tangan
kanannya” (H.R Mutafakkun ‘Alaih).
Untuk itu hendaklah
kita selalu ringan tangan untuk berbuat baik dan bersedekah terutama kepada
anak-anak yatim dan para fakir miskin dengan tulus dan ikhlas hanya mengharap
rodho Allah semata.
8.
Pahala yang Mengalir secara
terus-Menerus
Menyantuni anak-anak
yatim dan mengasihi para fakir miskin merupakan wujud dari sedekah, kita
mengetahui bahwasanya sedekah merupakan hal yang menyebabkan pahala mengalir
terus-menerus, seperti sabda Nabi SAW :
“Dari Abu Hurairah R.a,
bahwasanya Rosulullah SAW telah bersabda : “Bila seorang hamba telah meninggal,
segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat
dan anak sholeh yang mendoakannya” (H.R. Bukhori, dalam Adabul Mufrod)
Hadis diatas
menjelaskan bahwasanya penyebab dari pahala yang terus mengalir tanpa putus
adalah sedekah jariyah, lmu yang bermanfaat dan anak shoeh yang mendoakannya.
Menyantuni anak-anak
yatim dan mengasihi para fakir miskin tidak selalu dengan materi, bisa juga
dengan mengajarkan kepada mereka ilmu yang bermanfaat, sehingga akan selalu
berkelanjutan mereka mengajarkannya walaupun tidak harus menjadi seorang guru,
karena pada dasarnya kita sebagai manusia harus saling berbagi ilmu. Menasehati
dan salaing memperingatkan juga merupakan dari mengajarkan ilmu. Kemudian
ketika kita berbuat baik terutama kepada anak-anak yatim, maka mereka akan
selalu mendoakan kita, seperti halnya anak yang mendoakan orang tuanya.
9.
Menyucikan Jiwa
Jiwa seseorang
seringkali menjadi kotor karena perbuatan mereka sendiri. Salah satunya adalah
karena sifat berlebihan dalam kecintaannya terhadap dunia yang akhirnya
menimbulkan sifat kikir dan enggan menyedekahkan sebagian hartanya.
Sikap berlebihan
terhadap dunia tidaklah disukai oleh Allah SWT, bahkan Allah sangat benci
kepada orang-orang yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, dan tiada
keinginan untuk mengamalkan harta yang telah dimilikinya. orang-orang yang berperilaku
demikian akan menjadi orang-orang yang celaka.
Allah SWT berfirman :
“Celakalah bagi setiap
pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya” (Q.S.
Al-Humazah : 1-2)
Dalam ayat tersebut
kita mengetahui bahwa Allah SWT mengancam orang-orang yang terlalu cinta
terhadap hartanya. Sebagai umat muslim yang beriman dan bertaqwa, tentunya kita
tidak ingin masuk kedalam golongan orang-orang yang celaka. Marilah kita selalu
menjaga jiwa kita dari perbuatan-perbuatan yang kotor yang akan membawa kita
kedalam jurang kehinaan.
Sifat bakhil/kikir
merupakan penyebab kotornya jiwa. Maka dari itu, perlulah kita untuk
menyucikannya, salah satunya ialah dengan berbuat baik kepada sesama manusia
antara lain dengan cara bersedekah, menyantuni anak-anak yatim dan mengasihi
para fakir miskin.
Menyantuni anak-anak
yatim dan mengasihi para fakir miskin merupakan akhlaq yang sangat mulia dimata
Allah dan juga manusia. Dengan perilaku tersebut, dapat membuat kita menjadi
manusia yang lebih baik dan manusia yang lebih bermanfaat bagi manusia lainnya.
Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan kita kekuatan untuk selalu taat beribadah kepada-Nya, dan
senantiasa selalu dibimbing di jalan yang lurus, jalan yang akan membawa kita
kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.
Lahaula wala quwwata
illa billahil’aliyyil’adhim
Sumber :
Firdaus,
Muhammad Irfan. 2012. Dahsyatnya Berkah Menyantuni Anak Yatim. Yogyakarta :
Pustaka Albana.
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, alumni Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, alumni Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar