Sahabat
Muslim yang dirahmati Allah SWT,
Dizaman yang semakin modern ini,
manusia terkadang lupa dengan kepedulian terhadap orang lain dan juga
lingkungannya. Sifat egois dan rasa acuh tak acuh mulai menggerogoti akhlaq
umat islam saat ini. Masih banyak terkadang kita bisa melihat manusia tidak
lagi peduli terhadap orang lain bahkan mungkin bisa sampai membuat orang lain
merasa tersakiti bahkan celaka. Sebagai contohnya kasus yang sering kita temui
dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah mengetahui, tidak bisa dipungkiri
teknologi komunikasi saat ini semakin canggih, kita pasti tidak mau sampai
tertinggal dan kudet dengan teknologi tersebut, sehingga kita selalu membawa
dan bermain HP dimana dan kapan saja kita bisa. Saat pelajaran dikelas, kadang kita
tidak peduli dengan guru yang menyampaikan pelajaran dan malah asyik bermain
HP, selfie, upload foto di Instagram, nonton Film dan lain sebagainya, selain
itu ketika sedang mengendarai motor ataupun kendaraan lainnya tidak focus
berkendara tetapi malah focus denga HP, alhasil kecelakaan, atau bahkan juga
bisa mencelakai orang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa kita memiliki sifat
acuh tak acuh kepada orang lain. Teknologi yang semakin berkembang tidak bisa
kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif, tetapi cenderung malah kita
manfaatkan untuk hal-hal yang sifatnya hanya hiburan semata.
Sifat acuh tak acuh atau sifat masa
bodoh merupakan sifat yang tercela dan dibenci oleh Allah SWT dan Rosululloh
SAW, bahkan ada sebuah hadis yang menjelaskan jika kita memiliki sifat acuh
kepada orang lain, maka kita dianggap termasuk orang-orang yang tidak beriman.
“tidak beriman seseorang diantara
kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (H.R Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadis diatas dengan tidak
langsung kita telah diperintahkan untuk bisa memberikan kasih sayang dan cinta
terhadap orang lain seperti kita mencintai diri kita sendiri. Jia kita sudah
mencintai orang lain seperti mencintai diri kita sendiri, maka kita sudah
termasuk kedalam golongan orang-orang yang beriman.
Rasa cinta kepada orang lain karena
lillah, maka kita akan termasuk kedalam orang-orang yang berbuat kebaikan
kepada orang lain, karena seseungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang bisa
memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Rosululloh SAW bersabda :
“Sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain”
Dalam hadis lain pun dijelaskan juga
bahwasanya kita dilarang untuk mengganggu, menghina, atau bahkan menyakiti
orang lain, entah itu sahabat kita atau tetangga kita, yang jelas kita
diperintahkan untuk selalu mencintai dan menebar kasih saying kepada semua
orang. Dan jika kita ingin dicintai oleh Allah dan Rosululloh SAW, maka kita
tidak boleh sampai menyakiti orang lain seperti sebuah hadis yang meriwayatkan
:
“Barangsiapa ingin dicintai Allah
dan RosulNya, hendaklah dia berbicara benar, menepati amanat dan tidak
mengganggu tetangganya” (H.R
Al-Baihaqi)
Maksud tidak mengganggu tetangganya
disini bukanlah mutlak hanya tetangga kita saja, akan tetapi kepada semua orang
yang disekeliling kita, termasuk sahabat kita, orang tua kita, guru kita, dan
juga lingkungan kita, selain kita harus memberikan kasih saying kepada manusia,
kita juga diperintahkan untuk bisa menyayangi dan menjaga lingkingan sekitar
kita dan dilarang untuk merusaknya. Seperti firman Allah yang artinya :
Sumber
:
Hidayat,
Sholeh. 2011. Kumpulan Hadis Tentang Akhlak Terpuji. CV Megah Jaya.
Penulis
SUKARMAN
Anak
asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta