Sahabat
Muslim yang dirahmati Allah,
Ada sebuah
hadis yang mengungkapkan bahwasanya :
“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari
Al-Qur’an dan mengamalkannya” (H.R. Bukhari dan Muslim)[1]
Jika kita ingin menjadi orang-orang
yang mempunyai derajat tinggi dan mendapatkan kebaikan disisi Allah SWT, maka
hendaklah kita untuk selalu mempelajari Al-Qur’an, setidaknya kita belajar
untuk membaca Al-Qur’an, syukur jika kita bisa mendalami dan mengamalkan isi kandungan
yang ada didalamnya.
Tetapi, zaman sekarang ini, banyak
orang yang mengatakan, untuk apa kita mempelajari Al-Qur’an, jika hanya membaca
Al-Qur’an terus, tapi tidak mengerti maknanya? Percuma saja!
Eh, sebenarnya kata-kata itu adalah
bisikan dari syaiton lho sahabat muslim. Coba kita renungkan sejenak, jika kita
berkata demikian terus, lha kapan kita mau mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an
sedangkan kita tidak mau mempelajari dan membacanya. Nah, membaca Al-Qur’an itu
juga sudah merupakan implementasi dari isi kandungan al-Qur’an. Jadi kita
tidak usah muluk-muluk berkata “tidak ada gunanya membaca Al-Qur’an terus tanpa
mengerti maknanya”, karena kata-kata itu hanya sebuah penyanggahan bagi
orang-orang yang tidak mau mempelajari Al-Qur’an. Wong membaca saja dia tidak
mau, apalagi sampai mengamalkan isi kandungannya, Absurd.
Sahabat Muslim, ternyata ada sebuah
kisah yang bisa kita qiyaskan dengan masalah ini. Ini kisah yang saya dengar
dari Ustadz saya ketika berceramah di Pesantren dulu.
Ada seorang kakek yang
rajin membaca Al-Qur’an di siang dan malam hari, kemudian ada ada seorang
cucunya yang bertanya kepada sang kakek, sebut saja namanya Amir.
“Kek,
mengapa kakek membaca Al-Quran terus? Percuma jika kakek tidak mengerti
maknanya.”
Sang Kakek hanya
tersenyum dan menatap waja cucunya itu dengan tenang. Sang Kakek tak menjawab
pertanyaan yang dilontarkan dari ucunya tersebut. Tetapi apa yang dilakukan
sang kakek? Ia menyuruh amir untuk mengambil air disungai dengan sebuah wadah
yang kotor nan banyak lubangnya. Amir tercengang lalu berkata.
“Aneh
sekali, mana mungkin wadah yang berlubang dapat untuk mengambil air, tidak
masuk akal”
Tetapi Amir
adalah anak yang berbakt dan patuh terhadap orang tua, akhirnya ia tetap menuruti
perintah kakeknya untuk mengambil air di Sungai.
Ketika Amir mengambil air yang
pertama, ia berusaha untuk cepat-cepat membawanya kerumah untuk diberikan
kepada kakek, tetapi sesampai dirumah, apa yang terjadi?, tentu saja air yang
dibawanya habis tak tersisa. Kemudian Amir mengambil air yang kedua kali,
hasilnya pun sama yaitu habis ditengah jalan, dan yang ketiga kali pun juga
sama. Akhirnya dengan wajah yang letih dan nafas yang tersengal-sengal Amir
berkata.
“Kek, saya
sudah mengambil air sebanyak tiga kali, tapi tidak ada hasilnya, percuma karena
menggunakan wadah yang berlubang ini, airnya habis ditengah jalan, Kek”.
Dengan tersenyum dan dengan suara
yang tenang sang kakek berkata.
“Itulah nak,
jawaban dari pertanyaan mu tadi.”
Amir masih
belum mengerti dengan perkataan sang kakek itu, “Maksudnya apa kek?”
“wadah yang
kotor dan berlubang itu ibarat hati manusia, ketika kamu mengambil air disungai
dengan wadah itu, tentu saja tidak masuk akal, yang terjadi pasti airnya akan
habis ditengah jalan. Tetapi kamu lihat kan nak, kotoran yang tadi ada di wadah
itu, kini telah hilang karena terbersihkan oleh air yang kamu ambil di sungai.
Jika kita setiap hari hanya membaca Al-qur’an tetapi tidak mengerti maknanya,
tak apa, karena dengan membaca Al-Qur’an secara istiqomah itu dapat memebersihkan
hati dan mensucikan jiwa kita dari segala penyakit hati".
Sahabat Muslim, dari kisah diatas,
kita bisa memahami bahwasanya membaca Al-Qur’an itu merupakan sebuah ibadah
yang dapat membersihkan hati kita dari berbagai penyakit hati, membuat hati
menjadi tenang, dan dapat membuahkan pahala, karna disetiap hurufnya pun
tersimpan ganjaran yang berlipat ganda yang
bagi hamba-hamba yang mau membacanya.
Seperti
dalam sebuah hadis yang meriwayatkan, bahwasanya Rosulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari al-Qur’an, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan,
lalu satu kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan
Alif Lam Mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu
huruf” (H.R Tirmidzi)[2]
Maka dari itu sahabat muslim
sekalian, marilah kita senantiasa berusah untuk selalu belajar dan mempelajari
Al-Qur’an, membacanya, mengkajinya, syukur kita bisa mnegamalkannya. Dan semoga
kita mendapatkan syafaat qur’an kelak di hari kiamat. Aamiin
Referensi :
[1] Wahid,
Wiwi Alawiyah. 2012. Cara Cepat Bisa
Menghafal al-Qur’an. Yogyakarta : Diva Press.
[2] Ibid
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakrata,
Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar