Senin, 15 Januari 2018

ISTIDRAJ

0 Comments

Sahabat Muslim yang dirahmati Allah, pernahkah kita berfikir hidup kita begini-begini saja padahal kita rajin solat, puasa, sedekah dan mengamalkan perbuatan baik lainnya. Sedangkan ada orang yang tidak pernah solat, tidak pernah puasa dan selalu berbuat maksiat, tetapi hidupnya bergelimang harta kekayaan dan jabatan yang tinggi?

Kalau orang yang saleh namun diberi oleh Allah kekurangan harta di dunia, itu tak masalah, karena itu adalah ujian untuk orang-orang yang beriman, orang-orang yang saleh , karena hal itu akan mengangkat derajatnya lebih tinggi dihadapan Allah SWT.

“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. Atau dihapuskan kesalahannya dengannya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Tetapi mengapa orang yang tidak pernah beribadah dan beramal saleh hidup mereka kaya raya dan bergelimang harta?

Ujian Allah bukan kepedihan saja, namun juga kenikmatan. Allah akan memberikan sifat Rohman-Nya Allah (pengasih) kepada semua makluk ciptaan-Nya, entah itu yang beriman, orang kafir, orang jahat, orang baik semua akan dikasih rezeki oleh Allah. Namun perlu di ingat sahabat, sifat Rohiim-Nya Allah (penyayang) diakhirat kelak hanya akan diberikan kepada orang-orang yang beriman dan saleh. 

Disini, Allah akan memberikan Rizki walaupun Orang itu tidak pernah beribadah dan beramal soleh karena Allah mempunyai sifat Rohman. Rizki yang diberikan olleh Allah itu adalah ujian untuk mereka. Namun karena sifat tamak dan serakahnya manusia terkadang lupa dengan nikmat Allah itu yang akhirnya tidak mau bersyukur dan beribadah kepada-Nya, maka ujian kenikmatan itu akan menjadi adzab yang sangat pedih bagi mereka. Dalam hal ini fenomena tersebut merupakan Istidraj. Apa itu istidraj?

Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh.

 “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”. (Q.S Al-An’am : 44)

Kita bisa belajar dari sejarah, kisah Qorun orang yang kaya raya namun sombong dan bangga terhdap harta kekayaannya. Allah memberikan rezeki yang melimpah kepada Qorun untuk menguji Qorun di dunia ini, namun ia adalah orang yang dibenci oleh Allah SWT karena sifatnya yang sombong. Disaat Qorun sedang dipuncak kebanggan dan kesombongannya terhdap harta kekayaan. akhirnya Allah pun mengadzab Qorun dengan didatangkannya gempa bumi yang sangat dahsyat dan melenyapkan Qorun beserta harta nya kedalam tanah. Ia pun mati dalam keadaan kufur kepada Allah atas apa yang dianugerahkan-Nya kepada Qorun.

Bahkan kisah Qorun tersebut diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, supaya kita dapat mengambil pelajaran darinya.

“Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa 1139), maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri” (Q.S. Al-Qashash, 76).

Dari kisah Qorun tersebut kita menjadi tahu bahwa orang-orang kafir, maupun orang yang beriman namun tidak pernah beribadah dan beramal saleh namun tatap oleh Allah dikaruniai rizki yang melimpah ruang dan harta yang banyak, semua itu tak lain adalah Istidraj. Adzab Allah yang sangat pedih. Semoga jangan sampai kita seperti Qorun yang mati dala keadaan su’ulkhotimah, karena bangga terhadap harta bendanya.


Referensi :


Penulis

SUKARMAN

Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan kalijaga Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top