Minggu, 10 Desember 2017

Islam Membukakan Mata Hati

0 Comments


Sahabat Muslim yang dirahmati Allah SWT,

Nabi Muhammad SAW diciptakan oleh Allah tak lain adalah sebagai penyempurna akhlaq manusia karena ada dalam diri Rosulullah akhlaq yang mulia, sperti firman Allah :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S.Al-Ahzab ayat 21)

Bertahun-tahun lamanya manusia berada pada kesesatan di zaman jahiliyah, dimana mata mereka masih belum bisa melihat, mata mereka masih buta akan kebenaran yang hakiki. Banyak adat dan perilaku umat zaman jahiliyah yang sangat mengerikan. Mereka menyembah berhala yang dibuatnya sendiri, Mereka membunuh bayi perempuan yang tak berdosa, mereka meminum arak dan berzina disembarang tempat. Sungguh akhlaq yang menjijikkan.

Setelah Nabi Muhammad SAW dilahirkan di bumi ini, dunia yang gelap menjadi terang benderang karena nur/cahaya yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Adat dan perilaku masyarakat yang menyimpang perlahan-lahan dituntun oleh Nabi menuju jalan yang benar dan lurus, hingga akhirnya sebagian masyarakat jahiliyah saat itu mulai bisa membuka matanya dan melihat kebenaran yang sempurna, yakni kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yaitu agama Islam.

Islam yang berarti keselamatan yang membawa ajaran tentang kedamaian terkadang dipandang sebagai agama yang mengajarkan kekerasan, agama yang membatasi perilaku manusia, bahkan agama teroris. Inilah pandangan orang awam yang matanya masih buta tentang agama yang Nabi Muhammad SAW bawa ini. sedangkan Nabi Muhammad datang tidak lain membawa kasih saying bukan hanya kepada manusia saja namun juga kepda seluruh alam. Seperti firman Allah :

“Tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.” (Q.S Al-Anbiya : 107)

Islam adalah agama yang mengajarkan tentang arti kedamaian. Islam juga mengajaran umatnya untuk bisa saling memberikan kasih sayang dan bertoleransi antar umat beragama, seperti firman Allah dalam surat Al-Kafirun ayat erkahir yang artinya :

“Lakum dinukum waliyadiin”
“Bagi mu agama mu dan bagiku agamaku” (Q.S Al-kafirun : 6)

Islam selalu mengajarkan umatnya untuk menghargai orang lain, baik itu menghargai perbedaan pendapat, perbedaan bangsa,  perbedaan agama dan perbedaan yang lainnya. Islam juga melarang umatnya untuk saling membenci dan mencela antar sesama, isalm memerintahkan pemeluknya untuk saling menyayangi satu sama lain, seperti sebuah hadis :

“Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (H.R Muttafaqun ‘alaih)

Dalam ayat maupun hadis diatas sudah jelas bahwasanya islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwasanya “Innaddina ‘indallohil islam” yang artinya “sesunggunya agama yang benar di mata Allah adalah Agama Islam”, bagi umat islam muslim memanglah agama yang paling benar adalah agama islam, walaupun demikian, islam mengajarkan untuk bisa menghargai agama lain, seperti dalam surat Al-Kafirun ayat 6 diatas yang artinya “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”, sehingga islam tetap menghargai agama lain,

          Islam mengajarkan umatnya juga untuk bisa mengasihi orang yang beragama lain, seperti dalam Al-Qur’an dijelaskan :

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al Mumtahanah: 8-9)

Dengan ayat diatas dijelaskan bahwasanya Allah tidak melarang untuk berbuat baik kepada orang yag berbeda agama dari kita, selagi mereka tidak memerangi kita, kita tetep diperintahkan untuk berbuat baik kepada mereka.

Itulah agama islam, itulah agama yang mengajarkan kedamaian, masihkah mata kita merasa buta, masihkah kita belum bisa melihat agama islam yang penuh dengan kasih sayang?

Orang non-Muslim hendaknya perlu tau agama islam itu adalah agama yang penuh dengan kedamaian, agama yang melarang umatnya untuk saling membenci walaupun berbeda agama. Juga kita sebagai orang Muslim hedaknya juga tahu, kita dilarang untuk membenci dan memusuhi orang non-muslim, bahkan kita malah diperintahkan untuk berbuat baik kepada mereka, sehingga ketentraman dan kedamaian antar umat beragama akan terwujud dengan baik,. Aamiin ya Robbal ‘alamiin.


Referensi
Soleh, Hidayat. Kumpulan Hadis Tentang Perilaku Tercela. Jakarta : CV Megah Jaya
Al-Qur’anul Karim



Penulis

SUKARMAN


Anak asuh Yayasan kemaslahatan Umat Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Jangan Sombong

0 Comments

Sahabat Muslim yang dirahmati Allah SWT

Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit menyampaikan tentang salah satu dosa yang pertama kali terjadi dalam sejarah kehidupan ini.  Dosa itu ialah sombong..

Sombong ialah tidak mau menerima kebenaran, keras hatinya dan selalu meremehkan orang lain. Orang yang mempunyai sifat sombong akan selalu merasa dirinya lebih baik, lebih unggul dari pada orang lain, menganggap orang lain itu lebih buruk dan lebih hina dari pada dirinya.

Dosa sombong ini pertama kali dilakukan oleh iblis. Ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud kepada nabi Adam As, seperti firman Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 34 yang artinya :

”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (Q.S Al-Baqoroh : 34)

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud kepada nabi Adam As, dalam arti untuk menghormatinya, bukan untuk menyembah Nabi Adam, karena mustahil Allah SWT memerintahkanmakhluk-Nya untuk menyembah selain kepada-Nya.

Ketika Allah memerintahkan para malaikat dan juga iblis  untuk bersujud kepada Adam, maka semua bersujud kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam As karena iblis mempunyai sifat sombong, ia beranggapan bahwa dirinya itu lebih baik dari pada Adam, ia diciptakan dari api sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah.

Setelah Iblis berkata seperti itu, maka Allah SWT sangat murka kepada Iblis dan melaknatnya menjadi penghuni neraka untuk selama-lamanya. Tetapi iblis tidak peduli dengan laknat Allah tersebut, malah ia berjanji akan menyesatkan anak keturnan Adam As dari jalan kebenaran menuju jalan kesesatan, untuk menjadikan mereka sebagai temannya dalam neraka, dan iblis juga meminta satu permintaan kepada Allah untuk menghidupkannya sampai hari kiamat tiba.

Jadi, iblis itu bisa berkembang biak, bisa beranak pinak, tetapi iblis tidak akan pernah mati sebelum hari kiamat tiba, sehingga selama iblis itu masih hidup maka ia akan selalu berusaha untuk menyesatkan umat manusia dari jalan yang lurus. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia juga bisa terbesit dalam hati kita sifat sombong, sifat dimana diri kita merasa lebih baik dari pada orang lain. untuk itu saya disini mengajak diri saya pribadi dan juga kaum muslimin semuanya,,  untuk berusaha selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, dan selalu Ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT, karena iblis pun pernah mengadu kepada Allah, bahwasanya ia tidak berdaya menyesatkan orang-orang yang ikhlas beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama berusaha untuk menjauhkan diri kita dari sifat sombong tersebut, karena naudzubillah, orang yang mempunyai sifat sombong ini akan mendapatkan adzab yang pedih dan akan mesuk kedalam api neraka.

Seperti dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Dari Haritsah bin Wahab RA, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, "Maukah kalian aku beritahukan tentang penghuni surga?" Para sahabat menjawab, "Tentu kami mau ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Yaitu setiap orang yang lemah dan yang selalu diremehkan orang lain. Apabila ia bersumpah dengan nama Allah, maka akan dikabulkan sumpahnya itu." Rasulullah SAW bertanya lagi, "Maukah kalian aku beritahukan tentang penghuni neraka?" Para sahabat menjawab, "Tentu kami mau ya Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda, "Yaitu setiap orang yang besar mulut dan rakus, bengis, serta sombong." (HR. Muslim).

Dalam hadis ini, sudah jelas bahwasanya sombong merupakan salah satu faktor dimana seseorang bisa menjadi penghuni neraka. Untuk itu sekali lagi, saya sebagai umat islam berpesan kepada diri saya pribadi dan juga kepada kaum muslimin semuanya untuk selalu menjauhi sifat yang hina ini, demi kemaslahatan umat dan demi membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat, dan pada akhirnya kita menjadi orang-orang yang selamat dari murka Allah SWT dan terhindar dari pedihnya siksa api neraka.

Selain itu orang yang masih memiliki sifat sombong dalam hatinya, walaupun hanya sedikit saja, maka ia tidak akan masuk surga, seperti sebuah hadis :

“Tidak akan masuk surge orang yang di dalam hatinya masih terdapat sifat takabur (sombong) meskipun hanya seberat atom yang sangat halus.” (H.R Muslim)

Semoga Allah senantiasan memerikakn kekuatan iman kepada kita semua. Aamiin ya Robbal ‘alamiin

Referensi :

Hidayat, Soleh. 2011. Kumpulan Hadis Tentang Akhlak Tercela. Jakarta : CV Megah Jaya.

Tafsirq.com


Penulis

SUKARMAN

Anak asuk Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 
back to top