Sudahkah kita berpuasa?
Setiap
hari umur kita akan terus berkurang, per jam, per menit, per detik, bahkan per
hembusan nafas kita di dunia ini akan semakin berkurang. Sisa waktu hidup kita di dunia ini akan segera berakhir.
Lantas, amal apakah yang selama ini telah kita perbuat untuk menjadikannya
teman kita dalam menghadapi sidang Allah SWT di akhirat kelak?
Coba
kita renungkan sejenak.
Begitu
banyak perintah Allah yang sering kali kita tinggalkan, begitu banyak larangan Allah yang sering kali kita kita
langgar, bahkan setiap perbuatan kita sering tidak berguna dan bermanfaat bagi
diri kita sendiri dan juga orang lain. Sungguh kita merupakan orang-orang yang
merugi di dunia ini jikalau kita tidak bisa memanfaatkan waktu yang tersisa
ini. Begitu jauhnya diri kita dari yang namanya Taqwa. Kemudian, muncul
pertanyaan dibenak kita. Jika kita sudah seperti ini yang jauh dari tketaqwaan,
lalu Apakah ada suatu ibadah yang dapat menjadi perantara untuk membantu kita dalam
berjalan menuju ketaqwaan itu?
Tentu
ada. Dalam buku yang berjudul ‘Keajaiban Puasa Sunah’ karya Ahmad Syahirul
Alim, Lc. Dijelaskan bahwa ada suatu
amalan yang dapat membantu kita dalam berjalan di kehiduan ini untuk bisa samapai kepada derajat taqwa terhadap Allah SWT.
Ibadah tersebut, ialah puasa sunah.
Puasa
sunah ialah ibadah puasa yang sering dilakukan oleh baginda Rosulullah SAW, dan
apabila kita melaksanakannya, maka kita akan mendapatkan pahala, dan apabila
kita meninggalkannya, maka tidak ada sanksi (dosa) yang akan kita dapatkan.
Tetapi apakah kita tidak menyayangkan, ketika Allah SWT sudah baik memberikan
kita sebuah amal yang dapat menambah pahala kita, tetapi kita malah
meninggalkannya? Tentu saja kita akan menjadi orang-orang yang merugi dan
mnyesal di akhirat kelak. Begitu banyaknya keutaman-keutamaan yang akan kita
dapatkan dari ibadah puasa sunnah ini, diantaranya adalah jalan menuju taqwa.
Sudah
dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Al-Baqoroh ayat 183 :
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaiman diwajibkan atas umat sebelum
kamu agar kamu bertqwa” (Q.S. Al-Baqoroh : 34)
Dalam redaksi
tersebut, secara spesifik ayat diatas memerintahkan/mewajibkan untuk kita
berpuasa pada bulan Romadhan, tetapi secara lebih luas lagi, ternyata ayat
tersebut tidak lah demikian, karena dalam buku yang saya sebutkan diatas tadi,
puasa sunah pun juga dapat menjadi perantara jalan menuju taqwa.
Dalam karya
Ahmad Syahirul Alim, Lc ini juga mengungkapkan, bahwa Imam Ibnul Qoyyim
mengatakan :
“Puasa akan
menjaga kesehatan hati dan anggota tubuh lainnya, ia akan mengembalikan pada
hati apa-apa yang telah dicuri oleh tangan-tangan syahwat darinya, ia adalah
penolong paling agung untuk mencapai predikat taqwa”
Lalu , puasa
yang seperti apakah yang bisa membuat
kita menuju kedalam derajat taqwa itu? Kebanyakan ketika kita melaksanakan
ibadah puasa wajib maupun sunah, kita hanya menghabiskan tenaga saja, hanya
mendapat lapar dan dahaga, tetapi tidak membuahkan pahala. Nah, puasa yang
dimaksudkan yakni menahan segala sesuatu yang dilarang ketika kita berpuasa,
bukan hanya maan dan minum serta berhubungan intim pada waktu siang hari,
tetapi juga menjaga lisan, mata, pendengaran, anggota tubuh, dll yang semua itu
bertujuan untuk mencapai derajat taqwa, seperti Firman Allah diatas tadi, “..agar
kamu bertaqwa”.
Semoga kita
senantiasa diberi kekuatan untuk selalu taat beribadah kepada Allah SWT, dan juga senantiasa dibimbingnya
selalu kedalam jalan yang lurus, jalan yang akan menghantarkan kita menuju
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.
Lahaula Wala Quwwata illa
billahil’aliyyil’adhim
Sumber :
Syahirul Alim, Ahmad. 2010. Keajaiban Puasa Sunah. Jakarta :
Belanoor.
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta & Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar