Bismillahirrahmanirrahiim
Sahabat
Muslim yang dirahmati Allah
Jika berbicara tentang keinginan, setiap orang pasti
mempunyai keinginan yang masing-masing berusaha untuk mewujudkannya. Bisa
dikatakan Mustahil jika manusia tidak mempunyai keinginan, karena pada dasarnya
manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan nafsu yang membuat manusia
mempunyai banyak keinginan.
Dalam kehidupan sehari-hari keinginan yang
diharapkan oleh orang-orang berubah-ubah, keinginan untuk makan enak, keinginan
untuk membeli pakaian yang bagus, rumah yang bagus, motor, mobil dan lain
sebagainya. Tidak henti-hentinya manusia menginginkan banyak hal yang ingin
terus mereka wujudkan. Namun yang jadi pertanyaan adalah apakah setiap
keinginan yang kita harapkan akan dikabulkan oleh Allah SWT?
Kesenjangan antara keinginan dan realita yang kita
dapatkan terkadang diluar espektasi kita. namun Allah lebih tau kapan waktu
yang tepat untuk kita bisa mendapatkan keinginan kita, karena Allah lebih tau
apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya bukan hanya sekedar apa yang diinginkan oleh
hamba-Nya. Terkadang kita tidak sadar sudah banyak kebutuhan hidup kita yang
diberi oleh Allah SWT selama ini. ada orang sakit dan dia menginginkan kesembuhan
dan kesehatan, namun kita yang sehat terkadang lupa akan nikmat ini. banyak
orang yang kelaparan dijalanan karena tidak bisa makan, sedangkan kita yang
mempunyai makanan terkadang masih ingin makan makanan yang lebih enak dari ini,
terkadang kita lupa akan nikmat itu semua hanya karena keinginan kita tidak
terwujud.
Nah, sahabat Muslim dalam kehidupan ini segala
sesuatu yang ingin kita wujudkan tidak lepas dari beberapa hal , antara lain :
Dzikir, Fikir, Ikhtiar, sabar dan tawakal.
Dzikir
Dzikir
artinya mengingat. Kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk banyak berdzikir
mengingat Allah Sang Maha Pencipta. Seperti firman Allah dalam Al-qur’an.
"Hai
orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41)
Degan banyak berdzikir maka hati dan pikiran kita
akan tenang. Keinginan-keinginan yang sifatnya hanya duniawi semata tidak akan
terus mengganggu pikiran kita, karena kita serahkan semua itu kepada Allah ‘azza
wajalla.
Fikir
Ketika
kita mengharapkan sesuatu. Kita pasti akan memikirkan bagaimana cara supaya
kita bisa mewujudkannya. Semua itu butuh yang namanya pemikiran terlebih
dahulu, jangan sampai apa yang kita lakukan malah akan membuat kita menyesal
dikemudian hari karena tanpa pemikiran terlebih dahulu. Dalam kehidupan ini
semua apa yang berada di bumi perlu kita pikirkan, karena Allah SWT pun telah
memerintahkan kita untuk selalu menggunakan akal kita jangan sampai kita hanya
mempergunakan nafsu saja.
“Apakah
ada salah seorang diantaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang
mengalir dibawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu buah-buahan,
kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang
masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angina keras yang mengandung api, lalu
terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
memikirkannya.” (Q.S. Al-An’am : 50)
Ikhtiar
Ikhtiar dalam bahasa Arab berasal dari kata
khair yang artinya baik. Ikhtiar adalah berusaha sungguh-sungguh dengan
menempuh jalan yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu yang berlaku dalam bidang
yang diusahakan, dengan disertai doa kepada Allah agar usahanya itu berhasil, karena jika kita hanya berdoa dan berpikir tanpa
usaha dari diri kita sendiri maka tidak akan pernah ada action dan hasil yang
kita dapatkan. Allah SWT pun memerintahkan kita untuk selalu berikhtiar, karena
tanpa usaha dari diri kita sendiri maka semua tetap akan sama saja tidak ada
hasil yang akan kita dapatkan.
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S. Ar-Ra’du : 11)
Sabar dan tawakal
Semua
apa yang telah kita lakukan setelahya kita harus tawakal kepada Allah SWT, kita
serahkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Entah hasil yang kita dapatkan
sesuai dengan apa yang kita harapkan atau tidak semua itu harus kita terima
dengan sabar dan ikhlas, karena Allah lebih tau kapan kita siap untuk
mendapatkan semua apa yang kita inginkan.
“kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imron : 159)
Referensi :
[1] Teungku Hasbi Ash-Shiddieqiy, Pedoman Dzikir
Dan Doa, (Jakarta: Bulan Bintang, Cet
ke-llX, 1990
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.