Jumat, 08 April 2016

Hal yang Dibenci Rosulullah

0 Comments


Agama Islam, adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk senatiasa bersikap lemah lembut dan menebar kasih sayang kepada semua makhluq ciptaan Allah di bumi ini. Banyak sekali ajaran Islam yang memerintahkan kaum muslim untuk berbuat baik, berlaku lemah lembut, dan memberikan kasih sayang kepada semua makhluq, salah satunya adalah berbuat baik kepada binatang. Islam sangat melarang kita untuk menyakiti binatang, apalagi sampai membunuhnya dengan tujuan yang tidak jelas.

            Rosulullah SAW, sangat tidak suka dan membenci penganiayaan terhadap binatang, dan Rosulullah puntelah melarang kita menganiaya, menyakiti, melukai,dan memotong sebagian tubuh binatang saat binatang itu masih hidup, karena hal tersebut merupakan bagian dari penganiayaan terhadap binatang.

            Dari Abdullah Bin Ja’far berkata:

            “Ketika Rosulullah melewati kaum yang sedang memanahi kambing dengan anak panah, maka beliau membenci hal itu dan berkata ‘janganlah kalian menganiaya binatang’.” (H.R An-Nasai)

            Ada sebuah riwayat bahwasanya Allah SWT memasukkan seorang wanita kedalam neraka karena menahan seekor kucing, kemudian Rosulullah SAW, Bersabda :

“Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang didikatnya dan dia tidak memberinya makan. Dia juga tidak melepaskannya agar kucing itu bisa mencari makan dari serangga tanah.” (H.R Bukhari)

            Pada saat Allah memasukkan seorang wanita kedalam neraka lantaran seekor kucing, disisi lain Allah akan berterima kasih dan akan mengampuni orang-orang yang berbuat baik terhadap binatang.

            Ada juga riwayat yang mengatakan ketika Ibnu ‘Umar melewati sekelompok anak muda yang sedang menyiksa seekor ayam dengan melemparinya, maka Ibnu Umar berkata:

“siapa yang melakukan perbuatan ini? sesungguhnya Nabi telah melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan seperti ini” (H.R Bukhari)

            Rosulullah SAW, juga melarang kita memukuli wajah binatang atau mencap wajahnya dengan besi panas. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Jabir R.a, dia berkata :

“Seekor keledai yang wajahnya dicap dengan besi panas lewat dihadapan Nabi, maka beliau bersabda; ‘Allah melaknat orang yang mencap wajah keledai ini dengan besi panas’.” (H.R Muslim)
           
            Perhatian Islam terhadap binatang sangatlah mendalam dan selalu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepadanya. Bahkan Islam juga mengajarkan untuk menyembelih hewan sembelihan dengan cara yang baik dan lemah lembut. 

Rosulullah SAW bersabda :

“Sesunggunya Allah telah mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala segala sesuatu, apabila diantara kalaian hendak membunuh binatang, maka hendaklah ia melakukannya dengan baik. Dan apabila diantara kalian hendak menyembelih binatang, maka hendaklah ia melakukannya dengan baik. Hendaklah ia menajamkan pisaunya dan hendaknya memberi kenyamanan pada hewan sesembelihannya.” (H.R Bukhari)

            Dan yang termasuk dalam berlaku baik kepada hewan adalah mengash pisau dengan tajam, dan jangan mengasahnya didepan hewan tersebut, jangan menyembelih hewan didepan hewan lainnya, dan jangan menarik kakinya saat akan disembelih. Hendaknya mempercepat lintasan pisau dikerongkongan karena hal itu adalah tempat yang paling dekat untuk menghabisi nyawa dengan mudah, sehingga hewan tersebut tidak merasakan sakit yang terlalu lama.

            Semoga Allah Senantiasa memberikan kita arahan dan petunjuk agar tidak masuk kedalam golongan orang-orang yang melakukan perbuatan Syirik itu. Semoga Allah selalu membimbing kita dijalanNya yang lurus, jalan yang akan menghantarkan kita menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin

Lahaula wala quwwata illa billahil'aliyyil'adhim

Sumber :

Ath-Tharsyah, Adnan. 2006. Yang Disenangi Nabi dan yang Tidak Disukai. Jakarta : Gema Insani.

Penulis

SUKARMAN

Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, Alumni Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top