Kewajiban adalah suatu hal yang harus kita tunaikan/lakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab. Dalam islam, kewajiban merupakan suatu hukum yang harus dilakukan, jika tidak dilakukan, maka individu yang bersangkutan
akan mendapatkan sanksi (dosa).
Selama ini, kebanyakan
dari kita hanya mengetahui bahwa kewajiban adalah hal yang harus kita tunaikan kepada orang lain saja, sehingga terkadang kita juga merasa ingin menuntut hak
kita dari kewajiban yang harus ditunaikan orang lain kepada kita. Contohnya ;
keawajiban anak adalah berbakti kepada orang tua, dan hak anak adalah
mendapatkan kasih sayang orang tua. Tetapi apakah kalian tahu, bahwasanya kita
tidak selamanya harus menunaikan kewajiban kita kepada orang lain, karena
ternyata kita juga mempunyai kewajiban yang harus kita tunaikan kepada diri
kita sendiri.
Setiap manusia
mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan kepada dirinya sendiri, agar diri
kita tak selamanya menuntut hak dari kewajiban orang lain saja, tetapi tuntut
lah kewajiban yang belum kita tunaikan kepada diri kita sendiri.
Nah, berikut
adalah kewajiban manusia yang harus ditunaikan kepada dirinya sendiri, antara
lain :
Ø Memelihmhara Kesucian Diri
Kita sebagai manusia yang merupakan makhluq yang diciptakan
Allah untuk selalu membersihkan diri dari berbagai macam hal yang bisa membuat
diri kita menjadi kotor. Baik itu kesucian jasmani maupun rohani, haruslah
senantiasa kita menjaganya, karena Allah pun menyukai orang-orang yang senantiasa
membersihkan diri.
“Janganlah kamu
bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang
didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih” (Q.S At-Taubah : 108)
Ø Memelihara Kerapihan diri
Selain menjaga kesucian diri, baik itu jasmani maupun rohani,
kita juga diperintahkan untuk selalu memelihara kerapihan diri kita, agar ketika
dipandang dapat menyenangkan hati orang yang memandang. Dalam firman-Nya, Allah SWT
juga memerintahkan kita untuk selalu memelihara kerapihan kita.
“Hai anak Adam! Pakailah
perhiasan kalian setiap waktu shalat” (Q.S Al-A’rof : 31)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk selalu tampil
rapih dan indah, bahkan ketika waktu shalat pun Allah memerintahkannya, karena
sesungguhnya Allah melihat kita, jika kita tampil indah dihadapan Allah, Allah
pasti akan menyukai dan senang terhadap kita. Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ وَيُحِبُّ الْجَمَالَ
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ وَيُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan (H.R Muslim)
Ø Berlaku Tenang (Tidak Terburu-buru)
Ketenangan dalam sikap merupakan sebagian dari rangkaian
akhlaqul karimah, sebagaimana dikemukakan dalam Al-Quran.
“Dan para hamba Allah
yang berjalan diatas bumi dengan tenang, dan bila ditegur oleh orang yang
bodoh, mereka berkata ‘selamat’.” (Q.S Al-Furqon : 63)
Sementara itu juga dijelaskan pul aoleh baginda Rosulullah
SAW dalam sebuah hadis :
“Sikap terburu-buru itu
termasuk dari (gangguan) Syaithan” (H.R Tirmidzi)
Ø Menambah Pengetahuan
Kita sebagai umat isalam, diwajibkan untuk menuntut ilmu guna
menambah pengetahuan kita, agar kita bisa mendapatkan pahala beberapa derajat
dimata Allah.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.s.
al-Mujadalah : 11)
Selain itu, menuntut ilmu guna menambah ilmu pengetahuan
merupakan kewajiban kita yang harus kita tunaikan kepadap diri sendiri.
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” ( H.R Ibnu Abdil Barr)
Ø Membina disiplin pribadi
Disiplin pribadi dibutuhkan sebagai sifat dan sikap yang
terpuji yang senantiasa menyertai kesabaran, ketekunan, kerajinan, kesetiaan, dan
lain sebagainya sifat bagi pembinaan pribadi. Orang yang tidak memiliki disiplin
pribadi, maka ia tidak akan bisa meraih ridho Allah SWT, sehingga disiplin diri
merupakan hal yang harus kita penuhu terhadap diri kita sendiri.
Demikianlah sebagian dari kewajiban manusia terhadap dirinya
sendiri. Tntu kita sebagai manusia mempunyai hak dan kewajiban yang harus kita dapatkan
dan kita penuhi. Untuk itu hak kita sebagai manusia tidak selamanya terpenuhi
dari kewajiban orang lain, tetapi dari kewajiban diri kita sendiri.
Semoga Allah Senantiasa memberikan kita arahan dan petunjuk
agar tidak masuk kedalam golongan orang-orang yang melakukan perbuatan Syirik
itu. Semoga Allah selalu membimbing kita dijalanNya yang lurus, jalan yang akan
menghantarkan kita menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin
Lahaula wala quwwata illa billahil'aliyyil'adhim
Sumber :
Ya’qub, Dr. H Hamzah. 1983. Etika Islam; Pembinaan Akhlaqul
Karimah. Bandung : CV. Diponegoro
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, Alumni Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
semoga allah selalu memberkati kita semua untuk senantiasa muhasabah diri, Aamiin
BalasHapus