Kamis, 07 April 2016

Kewajiban kepada Diri Sendiri

1 Comment


              Kewajiban adalah suatu hal yang harus kita tunaikan/lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Dalam islam, kewajiban merupakan suatu hukum yang harus dilakukan, jika tidak dilakukan, maka individu yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi (dosa).

            Selama ini, kebanyakan dari kita hanya mengetahui bahwa kewajiban adalah hal yang harus kita tunaikan kepada orang lain saja, sehingga terkadang kita juga merasa ingin menuntut hak kita dari kewajiban yang harus ditunaikan orang lain kepada kita. Contohnya ; keawajiban anak adalah berbakti kepada orang tua, dan hak anak adalah mendapatkan kasih sayang orang tua. Tetapi apakah kalian tahu, bahwasanya kita tidak selamanya harus menunaikan kewajiban kita kepada orang lain, karena ternyata kita juga mempunyai kewajiban yang harus kita tunaikan kepada diri kita sendiri.

            Setiap manusia mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan kepada dirinya sendiri, agar diri kita tak selamanya menuntut hak dari kewajiban orang lain saja, tetapi tuntut lah kewajiban yang belum kita tunaikan kepada diri kita sendiri.

            Nah, berikut adalah kewajiban manusia yang harus ditunaikan kepada dirinya sendiri, antara lain :

Ø  Memelihmhara Kesucian Diri

Kita sebagai manusia yang merupakan makhluq yang diciptakan Allah untuk selalu membersihkan diri dari berbagai macam hal yang bisa membuat diri kita menjadi kotor. Baik itu kesucian jasmani maupun rohani, haruslah senantiasa kita menjaganya, karena Allah pun menyukai orang-orang yang senantiasa membersihkan diri.

“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih” (Q.S At-Taubah : 108)


Ø  Memelihara Kerapihan diri

Selain menjaga kesucian diri, baik itu jasmani maupun rohani, kita juga diperintahkan untuk selalu memelihara kerapihan diri kita, agar ketika dipandang dapat menyenangkan hati orang yang memandang. Dalam firman-Nya, Allah SWT juga memerintahkan kita untuk selalu memelihara kerapihan kita.

“Hai anak Adam! Pakailah perhiasan kalian setiap waktu shalat” (Q.S Al-A’rof : 31)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk selalu tampil rapih dan indah, bahkan ketika waktu shalat pun Allah memerintahkannya, karena sesungguhnya Allah melihat kita, jika kita tampil indah dihadapan Allah, Allah pasti akan menyukai dan senang terhadap kita. Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.

                                       إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ وَيُحِبُّ الْجَمَالَ
 
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan (H.R Muslim)
 

Ø  Berlaku Tenang (Tidak Terburu-buru)

Ketenangan dalam sikap merupakan sebagian dari rangkaian akhlaqul karimah, sebagaimana dikemukakan dalam Al-Quran.

“Dan para hamba Allah yang berjalan diatas bumi dengan tenang, dan bila ditegur oleh orang yang bodoh, mereka berkata ‘selamat’.” (Q.S Al-Furqon : 63)

Sementara itu juga dijelaskan pul aoleh baginda Rosulullah SAW dalam sebuah hadis :

“Sikap terburu-buru itu termasuk dari (gangguan) Syaithan” (H.R Tirmidzi)


Ø  Menambah Pengetahuan

Kita sebagai umat isalam, diwajibkan untuk menuntut ilmu guna menambah pengetahuan kita, agar kita bisa mendapatkan pahala beberapa derajat dimata Allah.

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Selain itu, menuntut ilmu guna menambah ilmu pengetahuan merupakan kewajiban kita yang harus kita tunaikan kepadap diri sendiri.
    
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” ( H.R Ibnu Abdil Barr)


Ø  Membina disiplin pribadi

Disiplin pribadi dibutuhkan sebagai sifat dan sikap yang terpuji yang senantiasa menyertai kesabaran, ketekunan, kerajinan, kesetiaan, dan lain sebagainya sifat bagi pembinaan pribadi. Orang yang tidak memiliki disiplin pribadi, maka ia tidak akan bisa meraih ridho Allah SWT, sehingga disiplin diri merupakan hal yang harus kita penuhu terhadap diri kita sendiri.

Demikianlah sebagian dari kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri. Tntu kita sebagai manusia mempunyai hak dan kewajiban yang harus kita dapatkan dan kita penuhi. Untuk itu hak kita sebagai manusia tidak selamanya terpenuhi dari kewajiban orang lain, tetapi dari kewajiban diri kita sendiri.

Semoga Allah Senantiasa memberikan kita arahan dan petunjuk agar tidak masuk kedalam golongan orang-orang yang melakukan perbuatan Syirik itu. Semoga Allah selalu membimbing kita dijalanNya yang lurus, jalan yang akan menghantarkan kita menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin

Lahaula wala quwwata illa billahil'aliyyil'adhim



Sumber :

Ya’qub, Dr. H Hamzah. 1983. Etika Islam; Pembinaan Akhlaqul Karimah. Bandung : CV. Diponegoro


Penulis

SUKARMAN

Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, Alumni Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

1 komentar:

  1. semoga allah selalu memberkati kita semua untuk senantiasa muhasabah diri, Aamiin

    BalasHapus

 
back to top