Sahabat Muslim yang dirahmati Allah
SWT,
Jika
kita melihat realita sekarang banyak
anak-anak muda yang menginginkan belajar disekolah favorit dan perguruan tinggi
negri agar dapat meningkatkan prestasi dan mendapat pekerjaan yang mereka inginkan,
namun banyak yang melupakan bagaimana seharusnya belajar ilmu keagamaan untuk mengejar
kebahagiaan didunia dan diakhirat.
Anak muda
jaman sekarang masih terbuai dengan gengsi mereka yang katanya kids zaman now,
harus menunjukkan eksistensi keduniaan mereka yang dipandang mewah dan
ngetrend, lebih banyak bermain Gadget daripada belajar ilmu keagamaan seperti
belajar membaca Al-Qur’an maupun yang lainnya. Semua itu menjadi perilaku
pencerminan dari degradasi akhlaq anak-anak muda saat ini. Tak terkecuali
penulis pribadi terkadang juga masih terbuai dengan kenikmatan dunia semacam
itu, namun disini penulis tidak semata-mata mengingatkan kepada sahabat muslim
saja, namun juga kepada diri penulis pribadi, untuk bias mengoreksi diri
masing-masing agar menjadi manusia yang lebih baik kedepannya.
Mari kita
membuka kembali Kitab Al-Qur’an untuk melihat bagaimana Allah SWT telah
berfirman dalam surat Al-Mjadalah ayat 11 yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah SWT akan
memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka
berdirilah. Niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah
SWT Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Mujadalah : 11)
Inti dari
kutipan Surat Al-Mujadalah ayat 11 diatas, penulis ingin menyampaikan dan
mengingatkan kembali kepada sahabat muslim semua, bahwasanya menuntut ilmu itu
adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT. Orang-orang yang beriman
serta berilmu akan diangkat derajatnya beberapa derajat oleh Allah SWT karena
orang yang berilmu tidak hanya dicintai oleh Allah tapi juga dicintai oleh
Masayarakat sekitarnya. Ilmu yang wajib kita pelajari adalah ilmu agama, karena
dengan ilmu agama, maka kita akan mengetahui mana yang haq dan mana yang
bathil. Jangan sampai kita memiliki ilmu umum yang tinggi namun tidak
mengetahui ilmu agama.
Dalam sebuah hadis juga dijelaskan
bahwasanya menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang :
“Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘ala kulli muslimin wal muslimat”
Artinya :
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan” (H.R.
Bukhari)
Ulama-ulama
kita terdahulu ketika masih muda selalu berjuang demi menuntut ilmu walaupun
harus menempuh perjalanan yang panjang dan jauh. Salah satunya Imam Syafi’i.
Beliau adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i.
Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani
Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang
merupakan kakek Nabi Muhammad SAW. Saat usia 13 tahun, Imam Syafi'i dikirim
ibunya untuk pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam
Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada
murid-murid Imam Hanafi di sana.
Semangat
dari Imam syafi’I tentu saja pantas untuk kita jadikan contoh dalam menuntut
ilmu, beliau sejak kecil sudah belajar ilmu agama kepada guru-guru besar di
Madinah dan irak. Adapun 3 nasehat dari Imam Syafi’I yang ditujukan kepada anak
muda dalam hal menuntut ilmu, antara lain :
Barangsiapa yang tak pernah
mengecap kehinaan dalam mencari ilmu walau hanya sebentar, akan meminum
kehinaan kebodohan pada sisa hidupnya.
Seseorang
yang semangat dalam menunut ilmu pasti tidak lah mudah dalam menjalaninya,
karena menuntut ilmu juga membutuhkan beberapa hal seperti Sabar, mempunyai
bekal, ilmu dari guru dan waktu yang panjang. Dalam proses belajar pasti juga
menemukan beberapa kendala, untuk itu kita harus tetap semangat dalam menuntut
ilmu, karena jika kita tidak tahan akan susahnya mencari ilmu, maka kita harus
siap untuk menanggung kebodohan pada sisa hidup kita.
Baginya yang melewatkan mencari
ilmu pada saat muda, maka bertakbirlah untuknya 4x karena kematiannya sudah
terjadi
Nasehat
Imam syafi’I yang kedua yaitu barangsiapa yang pada masa mudanya tidak mencari
ilmu, maka beliau mengibaratkan seperti orang yang sudah mati. Orang yang tidak
mau menuntut ilmu hidupnya tidak memiliki manfaat, karena tidak mengetahui mana
yang haq dan mana yang bathil.
Kehidupan pemuda demi Allah adalah
dengan mencari ilmu dan bertaqwa, bila keduanya tak mewujud, maka tak ada yg
menandai keberadaannya.
Gunakanlah masa muda kita untuk mencari
ilmu sebanyak-banyaknya dan terus berusaha meningkatkan iman dan taqwa kita
kepada Allah SWT. Seseorang yang mempunyai ilmu maka keberadaanya akan memberi
kemanfaatan kepada orang lain, sehingga apabila tidak mempergunakan waktu muda
untuk menuntut ilmu, maka keberadaan dirinya tidak ada yang bermanfaat.
Maka
dari itu, marilah kita sama-sama pergunakan sisa hidup kita untuk mencari ilmu
sebanyak-banyaknya, apalagi bagi generasi muda islam yang masih mempunyai
banyak waktu dan tenaga. Karena dalam sebuah hadis juga dijelaskan barangsiapa
yang menempuh suatu jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya
menuju surga.
“Siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga” (HR Muslim)
Referensi :
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat
Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.