Selasa, 06 Februari 2018

Pentingnya Menuntut Ilmu

0 Comments


Sahabat Muslim yang dirahmati Allah SWT,

            Jika kita melihat realita sekarang  banyak anak-anak muda yang menginginkan belajar disekolah favorit dan perguruan tinggi negri agar dapat meningkatkan prestasi  dan mendapat pekerjaan yang mereka inginkan, namun banyak yang melupakan bagaimana seharusnya  belajar ilmu keagamaan untuk mengejar kebahagiaan didunia dan diakhirat.

Anak muda jaman sekarang masih terbuai dengan gengsi mereka yang katanya kids zaman now, harus menunjukkan eksistensi keduniaan mereka yang dipandang mewah dan ngetrend, lebih banyak bermain Gadget daripada belajar ilmu keagamaan seperti belajar membaca Al-Qur’an maupun yang lainnya. Semua itu menjadi perilaku pencerminan dari degradasi akhlaq anak-anak muda saat ini. Tak terkecuali penulis pribadi terkadang juga masih terbuai dengan kenikmatan dunia semacam itu, namun disini penulis tidak semata-mata mengingatkan kepada sahabat muslim saja, namun juga kepada diri penulis pribadi, untuk bias mengoreksi diri masing-masing agar menjadi manusia yang lebih baik kedepannya.

Mari kita membuka kembali Kitab Al-Qur’an untuk melihat bagaimana Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Mjadalah ayat 11 yang artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah SWT akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah SWT Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”  (Q.S Al-Mujadalah : 11)

Inti dari kutipan Surat Al-Mujadalah ayat 11 diatas, penulis ingin menyampaikan dan mengingatkan kembali kepada sahabat muslim semua, bahwasanya menuntut ilmu itu adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT. Orang-orang yang beriman serta berilmu akan diangkat derajatnya beberapa derajat oleh Allah SWT karena orang yang berilmu tidak hanya dicintai oleh Allah tapi juga dicintai oleh Masayarakat sekitarnya. Ilmu yang wajib kita pelajari adalah ilmu agama, karena dengan ilmu agama, maka kita akan mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil. Jangan sampai kita memiliki ilmu umum yang tinggi namun tidak mengetahui ilmu agama.

Dalam sebuah hadis juga dijelaskan bahwasanya menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang :

“Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘ala kulli muslimin wal muslimat”

Artinya :

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan” (H.R. Bukhari)

Ulama-ulama kita terdahulu ketika masih muda selalu berjuang demi menuntut ilmu walaupun harus menempuh perjalanan yang panjang dan jauh. Salah satunya Imam Syafi’i. Beliau adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Nabi Muhammad SAW. Saat usia 13 tahun, Imam Syafi'i dikirim ibunya untuk pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana.

Semangat dari Imam syafi’I tentu saja pantas untuk kita jadikan contoh dalam menuntut ilmu, beliau sejak kecil sudah belajar ilmu agama kepada guru-guru besar di Madinah dan irak. Adapun 3 nasehat dari Imam Syafi’I yang ditujukan kepada anak muda dalam hal menuntut ilmu, antara lain :

Barangsiapa yang tak pernah mengecap kehinaan dalam mencari ilmu walau hanya sebentar, akan meminum kehinaan kebodohan pada sisa hidupnya.

Seseorang yang semangat dalam menunut ilmu pasti tidak lah mudah dalam menjalaninya, karena menuntut ilmu juga membutuhkan beberapa hal seperti Sabar, mempunyai bekal, ilmu dari guru dan waktu yang panjang. Dalam proses belajar pasti juga menemukan beberapa kendala, untuk itu kita harus tetap semangat dalam menuntut ilmu, karena jika kita tidak tahan akan susahnya mencari ilmu, maka kita harus siap untuk menanggung kebodohan pada sisa hidup kita.

Baginya yang melewatkan mencari ilmu pada saat muda, maka bertakbirlah untuknya 4x karena kematiannya sudah terjadi

Nasehat Imam syafi’I yang kedua yaitu barangsiapa yang pada masa mudanya tidak mencari ilmu, maka beliau mengibaratkan seperti orang yang sudah mati. Orang yang tidak mau menuntut ilmu hidupnya tidak memiliki manfaat, karena tidak mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil.

Kehidupan pemuda demi Allah adalah dengan mencari ilmu dan bertaqwa, bila keduanya tak mewujud, maka tak ada yg menandai keberadaannya.

Gunakanlah masa muda kita untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan terus berusaha meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Seseorang yang mempunyai ilmu maka keberadaanya akan memberi kemanfaatan kepada orang lain, sehingga apabila tidak mempergunakan waktu muda untuk menuntut ilmu, maka keberadaan dirinya tidak ada yang bermanfaat.

            Maka dari itu, marilah kita sama-sama pergunakan sisa hidup kita untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, apalagi bagi generasi muda islam yang masih mempunyai banyak waktu dan tenaga. Karena dalam sebuah hadis juga dijelaskan barangsiapa yang menempuh suatu jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.

“Siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga” (HR Muslim)

Referensi :


Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top