Sahabat
Muslim yang dirahmati Allah SWT.
Kita perlu bersyukur kepada Allah atas segala
karunia yang telah diberikan kepada kita, mulai dari mata, hidung, mulut,
tangan, kaki, nyawa dan masih banyak lagi, sesungguhnya begitu banyak nikmat
Allah yang telah kita dapatkan, maka manakah nikmat Allah yang akan kita
dustakan? Fabiayyi alaairabbikuma
tukaddziban?
Dari sekian banyak karunia yang Allah berikan, itu
merupakan titipan dan amanah untuk kita, amanah tentu saja harus kita jaga
dengan baik, karena suatu saat titipan itu akan diambil lagi oleh pemilikNya.
Allah telah mengamanahi kita mata, maka kita harus mempergunakan mata kita dengan
baik, tidak boleh melihat hal-hal yang telah Allah larang, telinga yang Allah
beri harus kita pergunakan untuk medengar sesuatu yang baik, Mulut harus kita
gunakan untuk mengucapkan kalimat-kalimat Allah, Kaki harus kita gunakan untuk
melangkah ketempat yang di Ridhoi Allah dan masih banyak lagi karunia Allah
yang dititipkan kepada kita.
Dari berbagai karunia Allah yang dititipkan kepada
kita, ada satu hal yang paling banyak menimbulkan berbagai maksiat dan dosa,
yaitu Lisan. Lisan merupakan anggota tubuh yang kecil namun memiliki potensi
yang sangat besar untuk menimbulkan dosa, bahkan Lisan adalah kunci keselamatan
bagi kita.
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Kebanyakan dosa anak Adam berasal dari mulutnya”. (H.R Tirmidzi
dan Ibnu Majah).
Selain
itu Rasulullah SAW juga pernah bersabda :
“Barangsiapa yang menahan lisannya,
Allah tutupi Aibnya, barangsiapa yang bisa menguasai emosinya, Allah lindungi
dia dari isksa-Nya, dan barangsiapa yang meminta ampun kepadaNya, Allah terima
permohonan ampunannya”. (H.R Ibnu Abi
daud, Tirmidzi dan Al baihaqi)
Dalam
buku berjudul “Amal Pemusnah Kebaikan” karya dari Al Habib Umar bin Hafizh yang
merupakan ringkasan dari bab muhliyat ihya ‘Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali
menerangkan ada beberapa penyakit lisan, diantaranya yaitu :
Yang pertama, Ucapan yang tidak
perlu
Orang yang banyak berbicara, maka lisannya tidak
pernah berhenti untuk mengeluarkan kata-kata yang bukannya buruk, namun
merupakan hal yang tidak bermanfaat. Dalam sebuah hadis dijelaskan :
“Diantara tanda kebaikan islam
seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya” (H.R At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Yang kedua, Membicarakan kebathilan
Orang yang mempunyai penyakit lisan selanjutnya
adalah membicarakan kebathilan, orang yang sering berbicara hal yang bathil
Allah akan murka kepada orang tersebut sampai hari kiamat, seperti sebuah hadis
:
“… sungguh seseorang mengatakan
sesuatu yang mendatangkan murka Allah dan ia tidak menyadari bahwa perkataannya
itu akan sampai kepada Allah, kemudian Allah pun menuliskan murka-Nya atas
orang itu hingga hari kiamat”.
( H.R Imam Bukhari, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Yang ketiga, Perselisihan/
pertengkaran (Khusumah)
Orang yang sering berbicara sampai menimbulkan
pertengkarang diantara manusia, maka sungguh Allah sangat membenci orang-orang
yang menyulut perselisihan seperti mereka. Seperti sebuah hadis :
“Sungguh orang yang paling dibenci
Allah adalah penentang (kebenaran) yang paling keras”. (H.R Imam Bukhari dan Muslim)
Yang keempat, Berkata Kotor dan
mencaci
Allah
sangat membenci ucapan kotor, karena itu Rasulullah SAW memerintahkan untuk
kita menjauhi dalam berbicara kotor, seperti sebuah hadis :
“Rasulullah pernah bersabda
“Jauhilah kata-kata kotor. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai ucapan kotor dan kesengajaan mengucapkan kata kotor” (H.R ahmad dan Muslim)
Yang kelima, Janji Dusta
Orang
yang mengingkari janjinya adalah termasuk kedalam golongan orang-orang munafik,
yaitu jika berjanji ia mengingkari. Sungguh Allah sangat benci terhadap
orang-orang yang mengingkari janjinya. Allah SWT selalu memerintahkan kita
untuk memenuhi janji kita, seperti firman Allah :
“Wahai orang-orang yang beriman
penuhilah segala janji”. (Q.S Al-Maidah
:1)
Yang keenam, Menggunjing
Menggunjing adalah membicarakan orang lain berkenaan
dengan sesuatu yang jika ia mendengar, maka ia tidak merasa senang. Baik kekurangan
fisik, keturunan, akhlaq, ucapan, urusan agama dan lain sebagainya.
“Dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (Q.S Al-Hujurat : 12).
Sahabat Muslim, sebenarnya masih banyak
penyakit-enyakit yang ditimbulkan oleh lisan, maka dari itu kita harus
senantiasa berusaha menjaga lisan kita agar tidak menimbulkan penyakit-penyakit
lisan yang dapat menyeret kita kedalam dosa.
Untuk menghindari penyakit lisan maka jika kita
tidak bisa berbicara yang mengandung manfaat maka lebih baik diam, karena
berdiamlah, maka kita akan selamat :
Rasulullah
SAW pernah bersabda : “Barangsiapa yang
diam, ia selamat” (H.R At-Tirmidzi)
Selain
itu Rasulullah SAW juga pernah bersabda : “Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir; hendaknya ia berkata yang baik atau
diam” (H.R Imam Bukhari dan Muslim)
Referensi
:
Al-Habib
Umar bi Hafizh. 2009. Amal Pemusnah Kebaikan. Jakarta : Noura Books (PT Mizan
Publika).
Penulis
SUKARMAN
Anak
asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta