sumber : Play.google.com |
Sahabat Muslim yang dirahmati Allah SWT,
Manusia,
merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk lain. Dalam
Al-qur’an surat At-Tin ayat 4 Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Allah SWT
telah menciptakan manusia disertai dengan nafsu dan akal, supaya manusia dapat
berbuat amal kebaikan lebih banyak. Maka, patutkah kita selalu inkar kepada
Allah?, patutkah kita tidak taat kepada Allah?
Sahabat
Muslim, terkadang kita berpikir manusia itu memanglah makhluk yang lemah,
makhluk yang tak pernah luput dari kesalahan dan dosa, bahkan dosa itu
merupakan fitrah daripada manusia, yang selalu mengiringi manusia. Allah SWT
menciptakan dosa, tetapi Allah SWT juga menciptakan pahala. Ketika manusia
berbuat kesalahan dan dosa, Allah SWT masih memberi jalan keselamatan bagi
hamba-Nya dengan cara membuka pintu taubat. Betapa kasih sayang Allah itu
begitu luas, sehingga Dia masih sudi memberikan kesempatan kepada hamb-Nya yang
berlumuran dosa untuk membersihkan diri dari dosa dengan cara bertaubat.
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,
kemudia ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S.An-Nisa:110)
Manusia
memanglah makhluk yang paling tidak pernah puas dengan apa yang telah diberikan
Allah kepadnya. Ketika manusia merasa tidak puas, maka ia akan berusaha untuk menemukan hal-hal baru yang
akan membuat dirinya merasa puas, dengan demikian, terkadang hati manusia tertutup oleh keburukan yang dilakukannya,
sehingga kehilangan jalan lurus, jalan yang telah ditunjukan oleh Rosululloh,
dan terperosok kedalam jurang yang penuh dengan dosa.
Tetap
ingatlah sahabat muslim, Allah masih selalu memberikan kesempatan kepada
hamba-hamba-Nya yang berusaha membersihkan diri dari dosa, maka janganlah kita
berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah. Karea Allah SWT berfirman :
“Katakanlah : “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri
mereka sndiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang” (Q.S.Az-Zumar : 53)
Manusia
memanglah makhluk yang tak pernah luput dari dosa, tetapi karena dosa itulah
terkadang kita bisa sadar dan mau merubah diri kita menjadi manusia yang lebih
baik lagi. Allah sangat menghargai hamba-hamba yang berdosa tapi mau untuk
bertaubat, karena Allah pun akan memaafkan kesalahan-kesalahan kita.
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan
kesalahan-kesalahan mereka…” (Q.S.As-Syura : 25)
Kemudian
muncul dibenak kita, taubat yang bagaimana sih yang akan diterima oleh Allah
SWT?. Sahabat Muslim, memanglah taubat itu hanya diri kita dan Allah saja yang
tahu. Jika kita benar-benar ingin bertaubat dari dosa-dosa kita yang kita
perbuat, kita harus meninggalkan segala hal yang dibenci oleh Allah dan menuju
kepada hal-hal yang dicintai-Nya baik secara dhohir maupun batin. Selama nafas
masih berdesah, selama jantung kita masih berdetak, segeralah kita memohon
ampunan kepada Alloh SWT, dengan Taubatan nasuha, taubat yang sesungguhnya, insya Allah kita akan termasuk kedalam
golongan orang-orang yang beruntung. Aamiin.
Sahabat
Muslim, adapun hal-hal yang harus kita lakukan ketika kita benar-benar ingin
bertaubat, penulis mengambil referensinya dari sebuah buku berjudul “Taubat
Surga Pertama Anda” karya dari Syaikh Muhammad Bin Ibrahim Al-Hamd, diantaranya:
ü
Meninggalkan perbuatan
dosa
ü Menyesali apa yang pernah dilakukan, minimal
ada perasaan menyesal terhadap perbuatan itu. Adapun kuat dan lemahnya
penyesalan, tergantung dari kualitas taubat.
ü
Mengetahui kehinaan
perbuatan dosa.
ü
Keinginan keras dalam
hati untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu lagi.
ü
Memperbaiki apa saja
yang mungkin dikerjakan, seperti mengembalikan barang yang diambil dan yang
semisalnya.
ü
Taubat hanya boleh dilakukan dengan ikhlas
karena Allah SWT.
ü
Taubat hendaknya
dilakukan sebelum napas sampai tenggorokan.
ü
Taubat hedaknya dilakukan sebelum matahari
terbit dari barat (kiamat)
Semoga kita
selalu diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk
bisa terus berusaha menjauhi dosa-dosa dan dipermudah dalam melakukan
amal kebaikan, Aamiin.
Referensi :
Al-Hamd, Syeikh Muhammad Bin
Ibrahim. 2007. Taubat Surga Pertama anda.
Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Penulis
SUKARMAN
Anak Asuh Yayasan Kemaslahatan Umat
Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar