Minggu, 16 April 2017

Bahaya Sifat Riya

0 Comments
Sahabat Muslim yang dirahmati Allah

Dalam artikel edisi kali ini, penulis akan sedikit membahas tentang sifat “RIYA”

Riya dalam islam adalah mengerjakan suatu amal perbuatan tidak dengan didasari karena Allah melainkan agar dilihat dan dipuji oleh orang lain. Dalam bahasa sehari-hari kita, kata riya biasa disebut dengan istilah pamer. Seseorang yang didalam hatinya mempunyai penyakit riya biasanya orang tersebut sering memperlihatkan apa-apa yang ia miliki.  Namun terkadang kita tidak bisa menilai seseorang riya karena yang bisa mengetahui riya tersebut hanyalah dirinya sendiri karena riya merupakan penyakit hati.

Namun, rosulullah SAW pernah bersabda, bahwasanya orang riya itu mempunyai tiga ciri:

“Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila dihadapan orang dia giat, tetapi bila sendiri dia malas, dan selalu ingin mendapatkan pujian dalam segala urusan” (H.R. Ibnu Babawih)

Ada beberapa jenis riya lho sahabat muslim. Dalam sebuah artikel dijelaskan ada 2 jenis macam riya, yakni :

1.     Riya dunia

Orang yang mempunyai sifat riya dunia, biasanya berkaitan dengan harta, kedudukan, jabatan dalam pekerjaan, dan lain sebagainya. Seseorang yang memiliki sifat riya biasanya akan giat dalam melakukan pekerjaannya di dunia hanya karena mengejar pangkat, harta, dan kedudukan saja, namun tidak disertai karna Allah dan menyadari bahwasanya pekerjaan itu juga datangnya dari Allah SWT. Ketika seseorang yang berambisi ingin mengejar dunia, maka jika ambisinya itu tercapai, ia akan riya dan memamerkannya kepada orang lain serta ingin mendapatan pujian dari orang lain karena keberhasilannya, namun jika ambisinya tidak terpenuhi, ,maka ia akan merasa kecewa dan seperti yang dijelaskan dalam hadis diatas, ia akan bermalas-malasan.

2.     Riya ibadah

Orang yang mempunyai sifat riya, dalam beribadah pun tidak didasari lillahita’ala, namun karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain, misalnya orang tersebut rajin sholat ketika ada teman-temannya, bersedekah dengan memperlihatkannya agar dipuji oleh orang lain, naik haji hanya karena ingin dipanggil dengan sebutan Haji dan Hajjah.

Semua perbuatan yang tidak didasari karena Allah SWT tidak akan mendapatkan pahala melainkan akan mendapat balasan dari perbuatan buruknya. Nah sahabat Muslim, apakah kita sudah terhindar dari penyakit hati “riya” ini.? ataukah masih ada dalam hati kita sifat dimana kita ingin mendapat pujian dari orang lain?

Bahaya dari sifat “riya” ini adalah seperti ketika kita lalai dalam mengerjakan sholat lhoo. Seperti dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman :

“Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat (yaitu orang yang mengerjakan sholatnya dengan lalai dan riya dengan amal mereka….” (Q.S Al-Ma’un : 3-5)

Selain itu riya itu juga merupakan syirik kecil, seperti sebuah hadis yang meriwayatkan :

“Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil” (H.R.Ahmad dan Al Hakim)

Karena bahayanya sifat dari riya ini, bahkan ketika ada seseorang yang memuji walaupn kita tidak berniat untuk riya meminta pujiannya, kita diperintahkan untuk menaburkan pasir kewajah mereka ,seperti sabda Rosululloh SAW.
“Bila kamu melihat orang-orang yang memuji dan menyanjung-nyanjung, maka taburkanlah pasir kewajah-wajah mereka” (H.R.Ahmad)

Lalu sahabat Muslim bagaimana kita bisa terhindar dari penyakit hati tersebut?

Agar kita terhindar dari sifat riya, mulailah dari sekarang kita sandarkan segala amal perbuatan kita hanya karena Allah SWT. Kita hayati dan kita pahami syair dalam doa iftitah “Inna sholatii wanusukii wamahyaya wamamatii lillahi robbil’alamiin”, yang artinya “sesunguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah tuhan semesta alam”.

Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang terhindar dari penyakit hati “riya” tersebut. Ammin.


Sumber :

Hidayat, Soleh. 2011. Kumpulan Hadis tentang Akhlak Tercela. Jakarta : CV Megah Jaya


Penulis

SUKARMAN

Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top