Sahabat Muslim yang
dirahmati Allah,
Dalam hidup kita, pastilah kita pernah mengalami
suatu masalah yang membuat diri kita
merasa terhina, tertekan, terancam, tersinggung, tersakiti dan lain sebagainya,
yang hal tersebut dapat menimbulkan kemarahan pada diri kita.
Marah itu sebenarnya seperti bara api yang berkobar
dalam hati manusia. Sangat sulit rasanya menahan amarah ketika iman kita dalam
keadaan lemah. Ucapan-ucapan yang dikeluarkan orang ketika marah pun tidak
pantas untuk didengar dan bahkan bisa menyakiti hati orang lain.
Sehebat-hebatnya manusia, sekuat-kuatnya manusia, tetapi
jika ia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika marah, maka hal itu percuma
saja. Karena Rosulullah SAW pernah bersabda :
“Bukanlah pegulat orang yang kuat,
melainkan orang yang kuat itu adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya
ketika marah” (H.R. MUttafaqun
‘alaih)
Orang yang kuat imannya , dia akan
selalu berpegag teguh pada perintah Allah dan
ajaran Nabi Muhammad SAW, dia
akan senantiasa meneladani akhlaq Rosulullah, sehingga orang yang kuat imannya
senantiasa berusaha untuk mengendalikan diri ketika sedang dalam keadaan marah.
Nah Sahabat Muslim, apakah kita sudah bisa
mengendalikan diri kita ketika marah? atau kita masih merasa sulit untuk bisa
mengendalikannya?
Telah
bersabda Rosulullah SAW :
“Barangsiapa jauhkan kemrahannya,
niscaya Allah akan jauhkan dari adzab-Nya”
(H.R.Athabrani)
Nah sahabat Muslim, dalam hadis diatas sudah
dijelaskan bahwasanya jika kita bisa menjauhkan diri dari kemarahan dan bisa
mengendalikannya, maka InsyaAlloh kita akan dijauhkan dari Adzab Allah SWT.
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mengedalikan
diri ketika marah?
Dalam buku yang berjudul “Kumpulan Hadis Tentang
Akhlak Tercela” karya dari Soleh Hidayat, menyebutkan ada beberapa cara agar
kita terhindar dari sifat marah, antara lain :
Ø Meyadari dengan sepenuh hati bahwasanya marah itu
adalah perbuatan setan.
Ø Menyadari bahwasanya marah iu merupakan perbuatan
dosa, maka kita harus selalu ingat bahwa setiap dosa itu akan dibalas oleh
Allah dengan siksa.
Ø Memahami bahwa akibat dari perbuatan marah itu
menjurus pada perbuatan-perbuatan yang merugikan, baik merugikan diri sendiri
maupun orang lain.
Ø Menyadari bahwa kita ini m akhluk yang lemah, tempatnya lupa dan salah.
Ø Mengamalkan sifat terpuji, seperti pemaaf, sabar,
jujur, dan tawakal.
Ø Berwudhu dan beristighfar karena marah itu datangnya
dari setan, dan setan akan musnah dengan wudhu dan istighfar
Selain itu dalam sebuah hadis Rosulullah SAW
memerintahkank kita untuk menahan amarah kita.
“Dari Abu
Hurairah Ra bahwasanya seorang laki-laki berkata : ‘Ya Rosulallah! Nasihatilah saya.
Sabdanya ‘Janganlah engkau marah!’ lalu beliau mengulanya beberapa kali. ‘janganlah
engkau marah!” (H.R.Bukhari)
Sumber :
Hidayat, Soleh. 2011. Kumpulan Hadis Tentang
Perilaku Tercela. CV Megah Jaya.
Penulis
SUKARMAN
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta dan
Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta