Sabtu, 05 Maret 2016

Ikhlas

0 Comments

Apakah arti ikhlas itu?

            Ikhlas secara bahasa ialah “murni” artinya tidak tercampur sama sekali dengan sesuatu apapun.  Sedangkan secara istilah ikhlas yaitu “menjadikan tujuan ibadah semata-mata hanya karena Allah SWT”.  Ada juga yang mendefinisikan ikhlas yaitu ”Membersihkan tujuan ibadah dari komentar manusia”, baik itu komentar yang sifatnya baik maupun buruk. Hal tersebut tidak menjadi pengaruh dalam kita beribadah. Syeh Abdul Malik mengatakan “pengertian ikhlas secara istilah sangat beragam dari devinisi-devinisi para ulama’ namun secara hakikatnya sama”. Dari pengertian-pengertian ikhlas di atas berarti jika kita beribadah seharusnya  tidak terpengaruh dengan ucapan, komentar, tindakan manusia sama sekali, hanya tertuju pada Allah semata.[1]

            Ikhlas itu merupakan salah satu kata yang tentu sangat sederhana dan mudah diingat, tetapi sangat sulit untuk dapat merealisasikannya dalam kehidupan kita kecuali orang-orang yang diberi petunjuk dan kekuatan oleh Allah SWT.

            Lalu bagaimanakah langkah-langkah yang dapat kita lakukan  agar hati kita terbiasa dalam mengimplementasikan ikhlas di kehidupan kita?

  1. Tanamkan kesadaran dalam hati bahwa apa pun yang kita miliki hakikatnya hanya titipan dari Allah SWT.
  1. Hendaknya meluruskan niat pada setiap melakukan suatu amal perbuatan, semata-mata hanya ingin mendapatkan rida Allah SWT.
  1. Dalam beramal jangan pilih kasih, melainkan semua orang harus dipandang sama.
  1. Lupakan setiap amal kebaikan yang telah dilakukan, agar tidak memiliki rasa angkuh dan sombong.
  1. Berdoalah kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dalam berakhlak ikhlas.[2]




Artinya :
  1. Pekerjaan terasa ringan dan menyenangkan, sebab dilakukan dengan senang hati dan sepenuh hati.
  1. Bekerja tanpa beban dan paksaan karena yang memerintah hati nuraninya, bukan orang lain atau hawa nafsunya.
  1. Semakin banyak berbuat kebaikan, semakin senang hatinya karena telah mampu menolong banyak orang atau pihak.
  1. Mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  1. Bebas dari harapan untuk dipuji orang atau disanjung oleh pihak lain.
  1. Melakukannya dengan penuh pengabdian.[5]


Apakah Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita untuk selalu membiasakan hati untuk ikhlas?

Tentu saja. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-An’an dari ayat 162-163 tentang semua ibadah yang kita lakukan, baik itu sembahyang, bahkan sampai hidup dan mati kita pun harus ikhlas karna Allah SWT, karena pada hakikatnya semua itu milik Allah SWT.
          


162. “ Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

163. “ Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” [3]

            Nabi Muhammad SAW juga bersabda

“DariAbu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan dan rupamu, tetapi ia melihat/memperhatikan niat dan keikhlasan dalam hatimu”. (HR. Muslim) [4]

            Jadi sudah sangat jelas bahwa Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk selalu membiasakan berakhlaq ikhlas. Karena ibadah itu dinilai oleh Allah SWT dari segi keikhlasan hatinya, bukan dari segi kepintarannya, kekayaannya, kekuatannya, dan lain sebagainya. Banyak amal perbuatan yang  hanya terlihat kecil tetapi dapat menjadi amal yang besar dimata Allah SWT karena ikhlas, ada juga amal yang kelihatannya itu basar, tetapi menjadi kecil dimata Allah SWT karena tidak ikhlas.

Abdullah bin Mubarak berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat (yang ikhlas karena Allah), dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat.”

Jadi ikhlas sangatlah penting dan paling utama dalam kita beramal dan beribadah kepada Allah SWT.

            Lalu apakah manfaat dan keuntungan yang akan diberikan Allah SWT kepada kita jika kita ikhlas? Tentu saja banyak sekali manfaat dan keuntungan yang akan kita peroleh jika kita ikhlas, antara lain :
Selain akan mendapatkan manfaat dan keuntungan bagi orang-orang yang  ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT, disamping itu mereka juga akan mendapatkan keutamaan yang sangat mulia, yaitu antara lain :

1.   Akan sempurnanya iman. “Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya.” (HR. Abu Dawud).

2.     Akan disukai dan dicintai Allah SWT. "Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka Allah menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertakwa.” (HR. Ath-Thabrani dan Muslim)

3.      Akan mendapatkan dua pahala
Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, seseorang melakukan amal (kebaikan) dengan dirahasiakan dan bila diketahui orang dia juga menyukainya (merasa senang)." Rasulullah Saw berkata, "Baginya dua pahala yaitu pahala dirahasiakannya dan pahala terang-terangan." (HR. Tirmidzi)

4.      Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau loyalitas). Kami lalu bertanya, "Loyalitas kepada siapa, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab, "Kepada Allah, kepada kitabNya (Al Qur'an), kepada rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat awam." (HR. Muslim)[6]

      Dengan ikhlas, kita dapat mengendalikan nafsu kita untuk tidak merasa riya’ atau memamerkan segala amal ibadah kita kepada orang lain,  karena ikhlas akan selalu menjaga hati kita untuk tetap tawadlu’ (rendah hati).

      Jika kita bisa membiasakan ikhlas dalam kehidupan kita sehari-hari, niscaya setan pun tidak akan berdaya dalam menggoda dan menyesatkan kita.

      Musuh manusia yang bernama syaithan  takut dan putus asa terhadap orang orang yang ikhlas. Ketahuilah bahwa syaithan mengaku tidak mampu menggoda dan menyesatkan hamba Allah yang ikhlas.

 “Illa ‘ibadaaka minhumul mukhlashin.  (Aku akan menyesatkan) Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas. (Q.S. al Hijr 40) [7]

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu di jalan-Nya yang benar dan mendapatkan ridho-Nya. Aamiin

v   
sumber :

[1] Blog Imam Muttaqin58
[2] Blog Ajaran Islam
[3] ibid
[4] Blog Afifah ChenChen
[5] Blog Ajaran Islam
[6] Blog fardhie
[7] blog Azwir B. Chaniago

Penulis

SUKARMAN

Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, alumni Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top