Sumber : Iqro'.net |
Sahabat
Muslim yang dirahmati Allah SWT,
Akhlaqul karimah, merupakan hal yang
paling dijunjung tinggi oleh Rosululloh SAW, tak heran, jika Rosululloh pun
diutus oleh Allah SWT kedunia ini tak lain ialah untuk dapat menyempurnakan akhlaq manusia.
“Sesungguhnya aku (Rosululloh)
diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia”
Selain itu, pada diri Rosululloh SAW memang telah tercerminkan uswatun hasanah (tauladan yang baik) yang menjadikan beliau memiliki kedudukan yang tinggi dimata Allah SWT, dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Q.S.Al-Ahzab : 21)
Selain itu, pada diri Rosululloh SAW memang telah tercerminkan uswatun hasanah (tauladan yang baik) yang menjadikan beliau memiliki kedudukan yang tinggi dimata Allah SWT, dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Q.S.Al-Ahzab : 21)
Dengan akhlaqul karimah, hubungan antara manusia dengan
Allah Dzat Yang Maha Esa akan terjalin dengan baik, karena kita hidup dalam
beribadah kepada Allah SWT itupun harus menggunakan akhlaqul karimah, contohnya
seperti Akhlaq ketika kita akan melaksanakan ibadah shalat. Misalnya, hukum shalat
bagi kaum laki-laki itu sah apabila sudah menutupi auratnya, yaitu antara pusar
sampai lutut, sehingga ketika melaksanakan shalat hanya menggunakan sarung
tanpa memakai baju atasan itu pun sudah sah, akan tetapi, karena kita akan
menghadap Allah SWT Dzat Yang Maha Suci, kita tidak diperkenankan hanya sebatas
itu saja, walaupun hal itu sudah sah, namun kita juga harus menjaga akhlaq kita
dihadapan Allah SWT. Lha wong ketika kita mau menghadap/ bertemu atasan kita
saja memakai pakaian yang sopan, rapi, dan bagus, masak ketika kita mau bertemu
dengan Allah SWT hanya memakai pakaian abal-abal saja, kan tidak etis, benar
nggak sahabat Muslim?, Nah, untuk itulah, perlu sekali kita menjaga akhlaq
dihadapan Allah SWT.
Dengan akhlaqul karimah, selain hubungan
antara kita dengan Allah Sang Maha Pencipta terjalin dengan baik, selanjutnya
hubungan antara sesama manusiapun akan terjalin dengan baik pula, karena pada
dasarnya manusia itu memiliki dua hubungan yang harus berimbang, yaitu Hablumminalloh (hubungan dengan Allah) dan
hablumminannas (hubungan dengan
sesama manusia).
Nah, sebagai seorang Muslim yang
berakhlaqul karimah, kita sudah seharusnya mencontoh teladan umat, yaitu Nabi
kita Muhammad SAW yang merupakan uswatun
hasanah bagi umat manusia. Akahlaqul karimah, bukan hanya dituntut untuk
dimiliki setiap Muslim saja, akan tetapi, akhalqul karimah harus dimiliki oleh
setiap insan di dunia ini, baik itu Muslim mapupun Non-Muslim. Karena jika
setiap insan itu memiliki akhlaqul karimah, maka hubungan antar sesama manusia
akan terjalin dengan baik, dan bisa terciptanya toleransi antar sesame manusia.
Misalnya akhlaq yang dicontohkan Rosululloh SAW, yaitu Rosululloh tidak pernah
berkata bohong, beliau selalu jujur, setiap perkataan yang diucapkan beliau
tidak ada yang sia-sia belaka, namun selalu memiliki makna kebenaran, karena sejatinya kejujuran itu akan mendatangkan kebaikan, dan kebaikan akan menghantarkan kita kedalam surga, seperti dalam sebuah hadis yang meriwayatkan :
Nah, sebagai insan yang memiliki akhlaqul karimah, kita sudah seharusnya mencontoh beliau, meskipun kepada non-muslim, akan tetapi mereka pasti juga akan lebih menyukai orang-orang yang berkata jujur. Selain itu, Rosululloh juga merupakan seseorang yang dapat dipercaya, karna sifatnya itu, beliau diberi gelar Al-Amiin (orang yang dapat dipercaya) oleh penduduk Jazirah Arab saat itu. Sebagai insan yang memiliki akhalqul karimah kita juga sepantasnya mencontoh sifat tersebut, lebih-lebih jika orang itu diamanahi menjadi seorang pemimpim yang bertanggung jawab atas rakyat yang begitu banyak. Misalnya di negara kita, presiden adalah seseorang pemimpin yang diberikan kepercayaan oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai seorang penguasa, seorang pemimpin di NKRI, nah, sebagai seorang pemimpin yang telah diberi kepercayaan, haruslah bisa menjaga amanah tersebut, jangan sampai melanggar peraturan, apalagi sampai korupsi dan menyengsarakan banyak orang, karena kelak dihari kitamat akan dipertanyakan tanggungjawabnya selama menjabat sebagai pemimpin.
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd
Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa
kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang
selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh
sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta
membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke
Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan
dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’” (H.R Ahmad) [1]
Nah, sebagai insan yang memiliki akhlaqul karimah, kita sudah seharusnya mencontoh beliau, meskipun kepada non-muslim, akan tetapi mereka pasti juga akan lebih menyukai orang-orang yang berkata jujur. Selain itu, Rosululloh juga merupakan seseorang yang dapat dipercaya, karna sifatnya itu, beliau diberi gelar Al-Amiin (orang yang dapat dipercaya) oleh penduduk Jazirah Arab saat itu. Sebagai insan yang memiliki akhalqul karimah kita juga sepantasnya mencontoh sifat tersebut, lebih-lebih jika orang itu diamanahi menjadi seorang pemimpim yang bertanggung jawab atas rakyat yang begitu banyak. Misalnya di negara kita, presiden adalah seseorang pemimpin yang diberikan kepercayaan oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai seorang penguasa, seorang pemimpin di NKRI, nah, sebagai seorang pemimpin yang telah diberi kepercayaan, haruslah bisa menjaga amanah tersebut, jangan sampai melanggar peraturan, apalagi sampai korupsi dan menyengsarakan banyak orang, karena kelak dihari kitamat akan dipertanyakan tanggungjawabnya selama menjabat sebagai pemimpin.
Begitupun juga kita sebagai individu yang telah
diamanahi oleh Allah SWT berupa Nyawa, mata, telinga, mulut, tangan, kaki dan
masih banyak lagi yang Allah amanahkan kepada kita, maka kita juga harus bisa
menjaga amanah itu, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang dzolim,
orang-orang yang menganiaya diri sendiri maupun orang lain, misalnya, kita telah
diamahai oleh Allah berupa mata untuk bisa melihat tanda-tanda kebesaran Allah
SWT di dunia ini berupa ayat-ayat qouliyah maupun ayat-ayat qouliyah-Nya,
tetapi kita gunakan mata kita untuk bermaksiat, melihat hal-hal yang dibenci
Allah SWT. Maka, Na’udzubillah, jika
seperti itu, kita sudah termasuk kedalam golongan orang-orang yang tidak
memiliki akhlaqul karimah.
Nah, sahabat Muslim, sebagai seorang Muslim yang
memiliki Nabi bergelar Al-Amiin “yang dapat dipercaya”, seharusnya kita
malu jika kita tidak memiliki akhlaqul karimah yang telah dicontohkan oleh
beliau, memanglah kita tidak akan bisa setara dengan beliau yang merupakan
manusia paling sempurna, tetapi minimal kita bisa mencontoh akhlaq beliau
berupa sifat jujur dan dapat dipercayanya beliau, supaya kita bisa masuk
kedalam golongan orang-orang yang mencintai Rosululloh SAW, Aamiin.
Penulis
SUKARMAN
Anak
asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta dan Mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar