Sabtu, 18 Juni 2016

Menggapai Taqwa di Bulan Ramadhan

0 Comments
sumber : www.ahexa.com

Ramadhan 1437 Hijriah telah tiba. Siapa yang tidak senang dengan datangnya bulan yang penuh berkah ini? Semua orang pasti merasa senang, dari yang muda hingga yang tua semua merasa bahagia menyambut tamu yang hanya datang satu kali selama sebulan dalam setahun ini. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia diantara 11 bulan lainnya, sebab didalam bulan ini tersimpan berjuta-juta ganjaran yang akan Allah obral kepada umat Islam. Allah tidak akan segan-segan memberikan pahala yang begitu banyak, kepada hamba-hamba-Nya yang mau berpuasa dan beribadah pada bulan ini.

            Dengan datangnya bulan Ramadaon ini, juga bisa sebagai wadah kita dalam melatih diri untuk selalu berusaha  taat dan sabar dalam beribadah kepada Allah SWT, karena jika kita tidak bisa bersabar, tentulah kita pasti akan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

            Dismping itu, bulan Ramadhan merupakan bulan Madrasah bagi jasmani dan rohani. Di bulan ini, kita dilarang untuk makan, minum, berhubungan intim pada siang hari, serta dilarang untuk berbuat hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa, seperti berbohong, berkhianat, mencuri, membunuh, merampok, dan lain sebagainya. Hal itulah, dengan berpuasa dapat menjadi benteng bagi diri kita untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk, hal-hal yang dapat membatalkan puasa serta hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa kita.

Mengapa  Allah  memerintahkan kita  untuk  berpuasa?

Sahabat Muslim,

Dalam Al-Qur’an surat Al-baqoroh ayat 183 Allah SWT berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Q.S.Al-Baqoroh : 183)

            Dalam ayat diatas sudah jelas bukan?, bahwasanya Allah SWT memerintahkan kita untuk berpuasa tak lain yaitu agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa.

            Taqwa merupakan tujuan akhir dari kita berpuasa, karena dengan ketaqwaan itulah yang akan menjadi perantara bagi kita untuk mendapatkan ridho Allah SWT, sebab sesuatu yang akan membuat kita selamat itu bukanlah seberapa banyak kita melakukan kebaikan, tetapi karena ridho Allah-lah yang akan membuat kita selamat dunia dan akhirat.

            Selain itu puasa merupakan salah satu bentuk ikhtiar dan usaha kita dalam menggapai derajat taqwa. seperti dalam sebuah buku karya Ahmad Syahirul Alim, Lc yang mengungkapkan, bahwasanya Imam Ibnul Qoyyim mengatakan :

“Puasa akan menjaga kesehatan hati dan anggota tubuh lainnya, ia akan mengembalikan pada hati apa-apa yang telah dicuri oleh tangan-tangan syahwat darinya, ia adalah penolong paling agung untuk mencapai predikat taqwa”[1]

            Nah, sahabat Muslim yang dirahmati Allah, Perlu kita ketahui bersama, puasa yang seperti apakah yang dapat mengantarkan kita kepada derajat taqwa?

             Kebanyakan, orang-orang yang berpuasa hanya memperoleh lapar dan haus saja, tetapi pahala dari puasa itu tidak ia dapatkan, karena apa? Karena mereka hanya puasa jasmani saja, tetapi rohani mereka tidak berpuasa. Mereka benar berpuasa, menahan perut dari masuknya makanan dan minuman, menahan diri dari berjima’ dengan istri, tetapi hati dan pikiran mereka tidak berpuasa, terkadang mudah marah ketika ada orang  yang  membuatnya marah, ia tak pandai dalam menahan amarahya. Ketika ada orang yang menggunjing dan menceritakan kejelekan orang lain, ia malah ikut-ikutan. Ketika ia mengeluarkan kata-kata, selalu berdusta, atau bahkan samapai membuat orang lain tersakiti dan celaka. Maka Naudzubillah puasa seperti inilah yang hanya akan  membuahkan rasa haus dan lapar saja, dan mereka pun akan masuk kedalam golongan orang-orang yang merugi.

            Sahabat Muslim, puasa yang dapat mengantarkan kita kedalam derajat taqwa itu adalah puasanya orang-orang yang soleh, yakni orang-orang yang berpuasa baik secara jasmani maupun rohani. Mereka tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan tidak berhubungan intim pada siang hari, namun seluruh anggota badannya, hatinya serta pikirannya pun ikut berpuasa.

            Mata mereka berpuasa, terhindar dari maksiat dan zina mata. Mulut mereka berpuasa, terjaga dari keluarnya kata-kata yang kotor, dusta dan mencela. Telinga mereka berpuasa, tidak mendengarkan kata-kata ghibah. Tangan mereka berpuasa, tidak melakukan perbuatan yang dapat mendzolimi orang lain maupun diri sendiri. Kaki mereka berpuasa, terhindar dari tempat-tempat maksiat, hati mereka selalu beristighfar dan mengingat Allah SWT, serta pikiran yang jernih, selalu berpikir kearah hal-hal yang positif.  

Lengkapi puasa kita dengan Membaca Al-Qur’an

Sahabat Mslim yang dirahmati Allah SWT, untuk menambah ibadah dibulan Ramadhan ini, marilah kita lengkapi puasa kita dengan banyak-banyak dalam membaca Al-Qur’an, karena dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 2 Allah SWT berfirman :

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S.Al-Baqoroh ; 2)

           Dibulan yang penuh berkah ini, dimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yakni pada hari ke 17 bulan Ramadhan yang biasa disebut sebagai Nuzulul Qur’an, maka hendaklah kita di bulan Ramadhan ini memperbanyak dalam membaca Al-Qur’an, karena sudah disebutkan dalam pengglan ayat diatas. Al-qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.

            Karena kitab Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, maka jika kita ingin menggapai kepada derajat taqwa, maka kita harus banyak-banyak dalam membaca Al-Qur’an. Apalagi jika kita membacanya dibulan Ramadhan ini, maka pahala membacanya pun akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Sumber :

[1]Alim, Ahmad Syahirul. 2010. Keajaiban Puasa Sunnah. Jakarta : Belanoor.


Penulis

SUKARMAN

Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta, Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top