sumber : www.ahexa.com
Ramadhan 1437 Hijriah telah tiba.
Siapa yang tidak senang dengan datangnya bulan yang penuh berkah ini? Semua
orang pasti merasa senang, dari yang muda hingga yang tua semua merasa bahagia
menyambut tamu yang hanya datang satu kali selama sebulan dalam setahun ini.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia diantara 11 bulan lainnya,
sebab didalam bulan ini tersimpan berjuta-juta ganjaran yang akan Allah obral
kepada umat Islam. Allah tidak akan segan-segan memberikan pahala yang begitu
banyak, kepada hamba-hamba-Nya yang mau berpuasa dan beribadah pada bulan ini.
Dengan
datangnya bulan Ramadaon ini, juga bisa sebagai wadah kita dalam melatih diri
untuk selalu berusaha taat dan sabar
dalam beribadah kepada Allah SWT, karena jika kita tidak bisa bersabar,
tentulah kita pasti akan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Dismping
itu, bulan Ramadhan merupakan bulan Madrasah bagi jasmani dan rohani. Di bulan
ini, kita dilarang untuk makan, minum, berhubungan intim pada siang hari, serta
dilarang untuk berbuat hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa, seperti
berbohong, berkhianat, mencuri, membunuh, merampok, dan lain sebagainya. Hal
itulah, dengan berpuasa dapat menjadi benteng bagi diri kita untuk tidak
melakukan hal-hal yang buruk, hal-hal yang dapat membatalkan puasa serta
hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa kita.
Mengapa
Allah memerintahkan kita untuk
berpuasa?
Sahabat Muslim,
Dalam Al-Qur’an surat Al-baqoroh ayat 183
Allah SWT berfirman :
“Hai
orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas umat sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Q.S.Al-Baqoroh : 183)
Dalam
ayat diatas sudah jelas bukan?, bahwasanya Allah SWT memerintahkan kita untuk
berpuasa tak lain yaitu agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Taqwa
merupakan tujuan akhir dari kita berpuasa, karena dengan ketaqwaan itulah yang
akan menjadi perantara bagi kita untuk mendapatkan ridho Allah SWT, sebab
sesuatu yang akan membuat kita selamat itu bukanlah seberapa banyak kita
melakukan kebaikan, tetapi karena ridho Allah-lah yang akan membuat kita
selamat dunia dan akhirat.
Selain
itu puasa merupakan salah satu bentuk ikhtiar dan usaha kita dalam menggapai
derajat taqwa. seperti dalam sebuah buku karya Ahmad Syahirul Alim, Lc yang
mengungkapkan, bahwasanya Imam Ibnul Qoyyim mengatakan :
“Puasa akan
menjaga kesehatan hati dan anggota tubuh lainnya, ia akan mengembalikan pada
hati apa-apa yang telah dicuri oleh tangan-tangan syahwat darinya, ia adalah
penolong paling agung untuk mencapai predikat taqwa”[1]
Nah,
sahabat Muslim yang dirahmati Allah, Perlu kita ketahui bersama, puasa yang
seperti apakah yang dapat mengantarkan kita kepada derajat taqwa?
Kebanyakan, orang-orang yang berpuasa hanya memperoleh
lapar dan haus saja, tetapi pahala dari puasa itu tidak ia dapatkan, karena
apa? Karena mereka hanya puasa jasmani saja, tetapi rohani mereka tidak
berpuasa. Mereka benar berpuasa, menahan perut dari masuknya makanan dan
minuman, menahan diri dari berjima’ dengan istri, tetapi hati dan pikiran
mereka tidak berpuasa, terkadang mudah marah ketika ada orang yang
membuatnya marah, ia tak pandai dalam menahan amarahya. Ketika ada orang
yang menggunjing dan menceritakan kejelekan orang lain, ia malah ikut-ikutan.
Ketika ia mengeluarkan kata-kata, selalu berdusta, atau bahkan samapai membuat
orang lain tersakiti dan celaka. Maka Naudzubillah puasa seperti inilah yang
hanya akan membuahkan rasa haus dan
lapar saja, dan mereka pun akan masuk kedalam golongan orang-orang yang merugi.
Sahabat
Muslim, puasa yang dapat mengantarkan kita kedalam derajat taqwa itu adalah
puasanya orang-orang yang soleh, yakni orang-orang yang berpuasa baik secara
jasmani maupun rohani. Mereka tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan
tidak berhubungan intim pada siang hari, namun seluruh anggota badannya,
hatinya serta pikirannya pun ikut berpuasa.
Mata
mereka berpuasa, terhindar dari maksiat dan zina mata. Mulut mereka berpuasa,
terjaga dari keluarnya kata-kata yang kotor, dusta dan mencela. Telinga mereka
berpuasa, tidak mendengarkan kata-kata ghibah. Tangan mereka berpuasa, tidak
melakukan perbuatan yang dapat mendzolimi orang lain maupun diri sendiri. Kaki
mereka berpuasa, terhindar dari tempat-tempat maksiat, hati mereka selalu
beristighfar dan mengingat Allah SWT, serta pikiran yang jernih, selalu
berpikir kearah hal-hal yang positif.
Lengkapi
puasa kita dengan Membaca Al-Qur’an
Sahabat Mslim yang dirahmati Allah SWT, untuk
menambah ibadah dibulan Ramadhan ini, marilah kita lengkapi puasa kita dengan
banyak-banyak dalam membaca Al-Qur’an, karena dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh
ayat 2 Allah SWT berfirman :
“Kitab
(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa”.
(Q.S.Al-Baqoroh ; 2)
Dibulan yang penuh berkah ini, dimana
Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yakni pada hari ke
17 bulan Ramadhan yang biasa disebut sebagai Nuzulul Qur’an, maka hendaklah
kita di bulan Ramadhan ini memperbanyak dalam membaca Al-Qur’an, karena sudah
disebutkan dalam pengglan ayat diatas. Al-qur’an adalah petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa.
Karena
kitab Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, maka jika
kita ingin menggapai kepada derajat taqwa, maka kita harus banyak-banyak dalam
membaca Al-Qur’an. Apalagi jika kita membacanya dibulan Ramadhan ini, maka
pahala membacanya pun akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Sumber :
[1]Alim, Ahmad Syahirul. 2010. Keajaiban Puasa Sunnah. Jakarta :
Belanoor.
Penulis
SUKARMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar